Umi : kakak, ini gambar apa?
(Sambil narik nafas panjang melihat tembok ruanganku di kantor sudah berubah jadi "kertas kerja" lukisan anakku. tahan..... Sabar umi.....Tunggu penjelasan!
kenapa saya katakan demikian? Bisa saja mungkin kita membentak anak dalam kondisi seperti itu, entah karena perasaan tidak nyaman kita pada rekan kerja, atasan karena ruangan yg seharusnya rapi telah berubah menjadi kapal pecah.
Dengan menunggu penjelasan si anak, kita membuka ruang untuk berkomunikasi dengan baik agar memahami cara berpikir si anak. okeh, saya mulai dialog dengan si kakak.
Kk : aku gambar gedung bertingkat dibawahnya ada rumah aku di bojong,"
Umi : oh, trus yg lingkaran itu apa?
Kk : jalan tol mau ke rumah eyang,"
Umi : masya Allah baguus. Trus yg punya gedungnya siapa?
Kk : umi & abi. Kk yg buatin nanti ya ada sawahnya."
Kk : jalan tol mau ke rumah eyang,"
Umi : masya Allah baguus. Trus yg punya gedungnya siapa?
Kk : umi & abi. Kk yg buatin nanti ya ada sawahnya."
Sepertinya ini memang background rumah eyang (orangtua saya) dari sana kita bisa lihat gedung bertingkat Kementrian Pertanian di Jl. Harsono RM, ada tol tb simatupang dan sawah. benar sekali, memang rumah orangtua saya letaknya persis berada di sebrang gedung kementan diapit oleh Ring Road Tol TB Simatupang.
Sampai penjelasan ini,saya paham. bahwa gambar coretannya bukan sekedar gambar melainkan sebuah desain imajinasi yang kakak ciptakan. buat karya si kakak sudah bagus tinggal diasa lagi sesuai tempatnya. hihiii. Bagi kk, mencoret di dinding seperti melukis enak sekali.
😭
0 komentar:
Posting Komentar