Jumat, 22 Januari 2021

Writing is Healing, Menyembuhkan Luka

Menulis, menyembuhkan luka


Banyak air mata perlahan mengalir tak ada yang mengizinkan, ia keluar begitu saja menyapa.

Ia kadang hadir hanya untuk menyembuhkan luka, bukan seberapa dalam dan lebar luka itu menganga, agar tidak berlanjut dan membekas.


Bukan juga tulisan yang bagaimana dan harus seperti apa

Ia mengalir begitu saja terbawa dan membawa dari suasana setiap jiwa


Tentang suka, ia berkata jujur apa adanya

Tentang duka yang coba berkali-kali ia jinakkan dengan senyum dan tawa




Menulis, menyembuhkan luka


Banyak air mata perlahan mengalir tak ada yang mengizinkan, ia keluar begitu saja menyapa.

Ia kadang hadir hanya untuk menyembuhkan luka, bukan seberapa dalam dan lebar luka itu menganga, agar tidak berlanjut dan membekas.


Bukan juga tulisan yang bagaimana dan harus seperti apa

Ia mengalir begitu saja terbawa dan membawa dari suasana setiap jiwa


Tentang suka, ia berkata jujur apa adanya

Tentang duka yang coba berkali-kali ia jinakkan dengan senyum dan tawa




Kamis, 21 Januari 2021

CURHATAN PENYITAS COVID 19 : Aku terpapar meski di rumah saja (Bagian 1)

 

22 November 2020

Aku merasa tubuhku mengigil, hanya mengigil saja tidak panas. cek suhu normal 35-36 derajat celsius sore hari nya aku menstruasi, deras, banyak darah yang keluar. kepalaku sakit dan oleng, aku kehilangan konsentrasi, sore itu seharusnya adalah aktivitasku bertemu maya dengan teman-teman lingkaranku.


Aku sedikit gelisah, tidak bisa tidur, dan cemas. kurebahkan tubuhku dalam kondisi mengigil dan kepalaku yang sakit entah bagaimana aku tertidur alhamdulillah nyenyak.


Ku buka mata sudah lewat magrib, suami tidak membangunkan karena ia tau aku sedang menstruasi dan memberi waktu istirahat. Ku lihat lampu dan mataku terasa sakit sebab pancaran cahayanya yang begitu terang, lantas meminta suami mematikannya dan mengganti dengan cahaya yang lebih redup. aku sangat-sangat sensitif hari itu dengan apa yang aku rasakan juga kondisi bawaan menstruasi yang hormonnya naik turun. hehe


selama hampir seminggu aku menstruasi  aku juga merasakan di dalam kepala seperti terasa bergoyang goyang, tidak bisa fokus, aku kehilangan konsentrasi dan merasa sangat kelelahan saat itu aku berpikir oh mungkin kah Hb rendah?


Ku minum obat penambah darah yang sebelumnya diresepkan dokter karena riwayat anemia.


Hari berselang tidak ada perubahan, sakit kepala nya menetap. Jelang sore hari hingga malam tubuhku terasa mengigil hingga selimut yang membalut tubuh mungilku tak ada beda rasanya, aku gemetar melalui malam dalam perasaan gelisah, tidak bisa tidur, dan terbangun karena menggigil, anehnya tidak panas, suhu tubuhku normal dan tubuhku terasa sakit.

 

Senin, 7 Desember 2020


Karena tidak ada perubahan hari itu aku kemudian ke dokter umum, aku merasa sakit kepala yang tidak biasa dibandingkan sakit kepala sebelumnya, rasanya berdenyut-denyut dan nyeri sangat yang tertekan di dalam otakku, menyerupai ketegangan kepala namun hanya pada titik tertentu dan berpindah.

Aku merasa seperti orang mabuk, tapi migran dan oleng. Entahlah bagaimana menjelaskannya seperti itulah yang aku rasakan. Mataku terasa pegal, dan sedikit tertarik, dan aku mengetahui saat itu bahwa aku sensitif terhadap cahaya dan suara. Suara anak-anak yang tiba-tiba menggelegar, aku sangat sensitif suasana hatiku juga sensitif.

Kujelaskan semua keluhan yang aku rasanya kemudian diresepkan obat vertigo dan migran oleh dokter juga obat yang lainnya, alhamdulillah wa syukurillah setelah minum obat tersebut keadaanku membaik namun  sesaat saja jika tidak minum rasa sakit dan olengnya sangat terasa meski dalam posisi tiduran.

Disela-sela konsultasi dengan dokter umum beliau menjelaskan jika kondisi tidak juga membaik dalam 3 hari kedepan bahkan setelah meminum obat yang diresepkan aku harus segera dirujuk ke dokter neurolog (ahli saraf) untuk memastikan keadaan dalam kepalaku.

 

 

Rabu, 9 Desember 2020

Tenggorokanku terasa sakit saat menelan, 3 hari berikutnya suaraku parau, cepat sekali  perubahannya dan aku masih berpikir biasa saja karena riwayat alergiku yang sering kambuh jika pergantian cuaca, ah. Aku memang seperti itu lebih mudah terserang flu karena alergiku yang sering kambuh. Berbeda dengan suamiku. Jarang sekali sakit. Dalam setahun pernah hanya sesekali sakit mata oleh sebab debu selama berkendaraan.

Aku merasa sangat kelelahan. Aktivitasku masih seperti biasa, pagi sampai siang hari menemani waktu belajar daring anak-anak, dengan 4 anak yang super luar biasa aktifnya wajar jika aku merasa sangat kelelahan dan mudah lelah.

 

Kamis, 10 Desember 2020

Aku mulai batuk kering, terus berlanjut sampai mengeluarkan dahak dan tidak kunjung membaik meskipun sudah minum obat batuk, obat alergi, tidurku tidak cukup nyaman apalagi nyenyak karena harus terbangun dan terjaga oleh sebab batuk yang tidak tertahan, aku bangun untuk minum air menghilangkan rasa gatal di tenggorokan

Hidungku tersumbat, aku merasakan flu. Lengkaplah sudah yang aku rasakan saat itu, aku terserang radang. Aku memutuskan melanjutkan minum obat yang ada dalam stok kotak obatku. Beginilah reaksi mereka yang memiliki alergi harus punya stok obat alergi yang siap setiap waktu jika kondisi membuat alergi mereka kambuh.

Bagaimana bisa sudah mencoba menghindari pencetusnya tapi masih tetap kambuh? Aku pun berpikir begitu, selama musim pandemi aku hampir tidak pernah minum dingin, yang kuminum air mineral biasa bahkan hangat, jarang makan gorengan meski beberapa menu lauk di rumah kami kami tetap saja ada yang digoreng. Aku memang lebih rentan terserang flu daripada umumnya.

 

Kamis, 10 Desember 2020

Setelah aktifitas Pelantikan Gugus Pramuka di Sekolah, suami pulang ke rumah hanya sebentar untuk bergegas kembali karena harus mengirimkan pesanan untuk Agen kami di Madiun, Gudang Pelabuhan yang semenjak Rabu, 9 Desember ditetapkan Libur Nasional Pilkada Serentak maka hari itu penuh dengan banyaknya kiriman juga kerumunan orang yang antri mengirim paket termasuk suami.

Disanalah ia mengabarkan dan mengirim vidio suasanya keramaian dan antrian yang panjang, tentu informasi tersebut menggambarkan bahwa ia akan lebih lama disana dan telat sampai ke rumah. Saat itu saya mulai khawatir karena suami hanya menggunakan masker scuba tanpa protokol kesehatan yang ketat juga berlama-lama dalam kondisi demikian. Bismillah, baik-baik saja, “Ucapku lirih

 

Jumat, 11 Desember 2020

Malam harinya tubuh suami menggigil suhu nya panas 37,8  tidak berani memeluk meski biasanya suhu tubuhnya akan mereda saat ia di peluk istri, entahlah aku memahaminya bagian dari metode kanguru yang sering kami lakukan semenjak putri kembar kami lahir dengan berat 2 kilo yang mengharuskan setiap saat menempel dengan tubuh orangtuanya untuk menstabilkan kondisi mereka.  kuberikan obat penurun panas dan ia tertidur pulas. Ia memang seperti itu, cepat tidur dan jarang gelisah. Sepertinya ia akan baik-baik saja setelah minum obat. Aku pun tidak begitu mencemaskannya.

 

Minggu, 13 Desember 2020

Suami mengeluhkan badan nyeri rasanya seperti ada beban yang berat, pegel-pegel. Aku cek kolesterol, asam urat dan gula dengan alat yang kami punya di rumah dan hasilnya menunjukkan asam urat suami tinggi 8,5 menjelang malam suhu tubuhnya tidak normal, panas nya tidak juga mereda meski sudah minum obat penurun panas. Dia demam.

Oh, mungkin pegel karena asam uratnya,” pikirku saat itu

 

Senin, 14 Desember 2020

Aku ternyata harus kembali lagi ke dokter umum untuk mengecek gejala yang aku rasakan selama ini, tepat seminggu lalu datang kesini mengeluhkan sakit kepala yang aku rasanya. Dokter sudah tau, jika aku datang pasti akan lama berkonsultasi aku menceritakan kondisiku begini dan begitu, kenapa merasakan ini dan itu, dan harus bagaimana agar aku bisa cepat pulih. Aku berpikir bagaiman agar bisa pulih karena harus mengurus segela keperluan rumah tangga juga usaha yang kami kelolah.

Mungkin hanya aku pasien yang bawel dan perlu edukasi yang jelas agar hatiku merasa puas mendapat jawaban yang tepat. Hehee

Kali ini aku datang dengan keluhan yang berbeda, aku kesulitan menelan dan suaraku sudah parau bukan sekedar serak tapi hampir aku kehilangan suara dalam waktu singkat. Sesuatu yang tidak biasa aku rasakan sebelumnya dan aku sangat penasaran.

Masih dengan dokter yang sama, Ia menanyakan bagaimana sakit kepala yang aku rasanya sebelumnya? Apakah saat ini masih di rasakan? Apakah perlu di rujuk ke dokter syaraf? Aku katakan padanya, alhamdulillah kondisi sakit kepalaku mulai membaik meski kadang kambuhan.

Dengan keluhanku hari ini ia memberi jawaban ini hanya radang aku pun di berikan obat radang. Hatiku tenang. Tidak pernah berpikir sebelumnya ini adalah bagian dari Gejala yang dikhawatirkan banyak orang.

Malam hari nya anakku si kember membuat kehebohan. mengeluhkan kondisi Abinya yang tidak biasa karena tidak bisa menyium bau Pup Zaif meski jarak terdekat sekalipun. Bagaimana dengan panas nya? Alhamdulillah malam itu suhu tubuh suami normal hanya merasakan badan yang pegal dan sakit.

 

Selasa, 15 Desember 2020

Pagi itu aku mengkonfirmasi keluhan anak kami, mengecek kembali dan mengetes langsung apakah benar indra penciumannya hilang? Aku berikan minyak telon ku oleskan ke hidungnya. Bagaimana baunya? Tanyaku padanya

“Gak wangi apa-apa? Jawabnya

“Masa sih? Coba tutup satu lobang hidungnya kemudian cium aroma minyak ini dengan lubang hidung yang lain,” tanyaku lagi penasaran

“Iya, gak bau apa-apa?

 

Aku menghela nafas yang dalam. Aku sudah menduga ini tidak biasa, ia terpapar virus corona. Demam, dan pagi itu kehilangan indra penciumannya. Kuambil handphone ku atur jadwal untuk swab antingen tanpa persetujuan darinya. Aku cemas, dengan keadaanku pada hari itu juga mengalami radang, aku rentan, aku lebih mudah terpapar jika kondisiku tidak juga menunjukkan adanya perubahan.

Ku jadwalkan di Laboratorium Klinik di Pasar Minggu jam-8 pagi untuk swab antingen, ku pesan tiketnya, transfer dan klik selesai.

Aku sampaikan padanya aku sudah mengatur jadwal yang mengharuskan suami untuk swab. Ia menolak, ia mengira sakitnya biasa saja. Sampai kondisi aku tidak ingin berdebat, dengan hati terpaksa (sepertinya) suami harus mengikuti keinginan istrinya untuk swab antingen.

Jam8 pagi hari itu ia sudah tiba di Laboratorium kurang lebih 3 jam menunggu antrian juga menunggu petugas swab nya datang. Hasilnya dikabarkan akan keluar sore itu juga.

Sesampainya di rumah karena sudah waktu makan siang dan sholat, ia bergegas ke dapur dan makan. Yang ku ingat disuapinya Zaif kecil dari mangkok sayur yang ia sudah makan. Aku terkaget.

Sore itu yang ditunggu pun tiba, aku mengecek dari aplikasi pesananku terkait hasil Swab Antingen suami. Hatiku berdegup kencang, aku tidak panik dengan sangat yakin hasil mengatakan bahwa suami bergejala.

Ku buka aplikasinya, perlahan kulihat. Disana tertera keterangan POSITIF mohon segera melakukan konsultasi dengan dokter online kami.

 




(Bersambung)


 

22 November 2020

Aku merasa tubuhku mengigil, hanya mengigil saja tidak panas. cek suhu normal 35-36 derajat celsius sore hari nya aku menstruasi, deras, banyak darah yang keluar. kepalaku sakit dan oleng, aku kehilangan konsentrasi, sore itu seharusnya adalah aktivitasku bertemu maya dengan teman-teman lingkaranku.


Aku sedikit gelisah, tidak bisa tidur, dan cemas. kurebahkan tubuhku dalam kondisi mengigil dan kepalaku yang sakit entah bagaimana aku tertidur alhamdulillah nyenyak.


Ku buka mata sudah lewat magrib, suami tidak membangunkan karena ia tau aku sedang menstruasi dan memberi waktu istirahat. Ku lihat lampu dan mataku terasa sakit sebab pancaran cahayanya yang begitu terang, lantas meminta suami mematikannya dan mengganti dengan cahaya yang lebih redup. aku sangat-sangat sensitif hari itu dengan apa yang aku rasakan juga kondisi bawaan menstruasi yang hormonnya naik turun. hehe


selama hampir seminggu aku menstruasi  aku juga merasakan di dalam kepala seperti terasa bergoyang goyang, tidak bisa fokus, aku kehilangan konsentrasi dan merasa sangat kelelahan saat itu aku berpikir oh mungkin kah Hb rendah?


Ku minum obat penambah darah yang sebelumnya diresepkan dokter karena riwayat anemia.


Hari berselang tidak ada perubahan, sakit kepala nya menetap. Jelang sore hari hingga malam tubuhku terasa mengigil hingga selimut yang membalut tubuh mungilku tak ada beda rasanya, aku gemetar melalui malam dalam perasaan gelisah, tidak bisa tidur, dan terbangun karena menggigil, anehnya tidak panas, suhu tubuhku normal dan tubuhku terasa sakit.

 

Senin, 7 Desember 2020


Karena tidak ada perubahan hari itu aku kemudian ke dokter umum, aku merasa sakit kepala yang tidak biasa dibandingkan sakit kepala sebelumnya, rasanya berdenyut-denyut dan nyeri sangat yang tertekan di dalam otakku, menyerupai ketegangan kepala namun hanya pada titik tertentu dan berpindah.

Aku merasa seperti orang mabuk, tapi migran dan oleng. Entahlah bagaimana menjelaskannya seperti itulah yang aku rasakan. Mataku terasa pegal, dan sedikit tertarik, dan aku mengetahui saat itu bahwa aku sensitif terhadap cahaya dan suara. Suara anak-anak yang tiba-tiba menggelegar, aku sangat sensitif suasana hatiku juga sensitif.

Kujelaskan semua keluhan yang aku rasanya kemudian diresepkan obat vertigo dan migran oleh dokter juga obat yang lainnya, alhamdulillah wa syukurillah setelah minum obat tersebut keadaanku membaik namun  sesaat saja jika tidak minum rasa sakit dan olengnya sangat terasa meski dalam posisi tiduran.

Disela-sela konsultasi dengan dokter umum beliau menjelaskan jika kondisi tidak juga membaik dalam 3 hari kedepan bahkan setelah meminum obat yang diresepkan aku harus segera dirujuk ke dokter neurolog (ahli saraf) untuk memastikan keadaan dalam kepalaku.

 

 

Rabu, 9 Desember 2020

Tenggorokanku terasa sakit saat menelan, 3 hari berikutnya suaraku parau, cepat sekali  perubahannya dan aku masih berpikir biasa saja karena riwayat alergiku yang sering kambuh jika pergantian cuaca, ah. Aku memang seperti itu lebih mudah terserang flu karena alergiku yang sering kambuh. Berbeda dengan suamiku. Jarang sekali sakit. Dalam setahun pernah hanya sesekali sakit mata oleh sebab debu selama berkendaraan.

Aku merasa sangat kelelahan. Aktivitasku masih seperti biasa, pagi sampai siang hari menemani waktu belajar daring anak-anak, dengan 4 anak yang super luar biasa aktifnya wajar jika aku merasa sangat kelelahan dan mudah lelah.

 

Kamis, 10 Desember 2020

Aku mulai batuk kering, terus berlanjut sampai mengeluarkan dahak dan tidak kunjung membaik meskipun sudah minum obat batuk, obat alergi, tidurku tidak cukup nyaman apalagi nyenyak karena harus terbangun dan terjaga oleh sebab batuk yang tidak tertahan, aku bangun untuk minum air menghilangkan rasa gatal di tenggorokan

Hidungku tersumbat, aku merasakan flu. Lengkaplah sudah yang aku rasakan saat itu, aku terserang radang. Aku memutuskan melanjutkan minum obat yang ada dalam stok kotak obatku. Beginilah reaksi mereka yang memiliki alergi harus punya stok obat alergi yang siap setiap waktu jika kondisi membuat alergi mereka kambuh.

Bagaimana bisa sudah mencoba menghindari pencetusnya tapi masih tetap kambuh? Aku pun berpikir begitu, selama musim pandemi aku hampir tidak pernah minum dingin, yang kuminum air mineral biasa bahkan hangat, jarang makan gorengan meski beberapa menu lauk di rumah kami kami tetap saja ada yang digoreng. Aku memang lebih rentan terserang flu daripada umumnya.

 

Kamis, 10 Desember 2020

Setelah aktifitas Pelantikan Gugus Pramuka di Sekolah, suami pulang ke rumah hanya sebentar untuk bergegas kembali karena harus mengirimkan pesanan untuk Agen kami di Madiun, Gudang Pelabuhan yang semenjak Rabu, 9 Desember ditetapkan Libur Nasional Pilkada Serentak maka hari itu penuh dengan banyaknya kiriman juga kerumunan orang yang antri mengirim paket termasuk suami.

Disanalah ia mengabarkan dan mengirim vidio suasanya keramaian dan antrian yang panjang, tentu informasi tersebut menggambarkan bahwa ia akan lebih lama disana dan telat sampai ke rumah. Saat itu saya mulai khawatir karena suami hanya menggunakan masker scuba tanpa protokol kesehatan yang ketat juga berlama-lama dalam kondisi demikian. Bismillah, baik-baik saja, “Ucapku lirih

 

Jumat, 11 Desember 2020

Malam harinya tubuh suami menggigil suhu nya panas 37,8  tidak berani memeluk meski biasanya suhu tubuhnya akan mereda saat ia di peluk istri, entahlah aku memahaminya bagian dari metode kanguru yang sering kami lakukan semenjak putri kembar kami lahir dengan berat 2 kilo yang mengharuskan setiap saat menempel dengan tubuh orangtuanya untuk menstabilkan kondisi mereka.  kuberikan obat penurun panas dan ia tertidur pulas. Ia memang seperti itu, cepat tidur dan jarang gelisah. Sepertinya ia akan baik-baik saja setelah minum obat. Aku pun tidak begitu mencemaskannya.

 

Minggu, 13 Desember 2020

Suami mengeluhkan badan nyeri rasanya seperti ada beban yang berat, pegel-pegel. Aku cek kolesterol, asam urat dan gula dengan alat yang kami punya di rumah dan hasilnya menunjukkan asam urat suami tinggi 8,5 menjelang malam suhu tubuhnya tidak normal, panas nya tidak juga mereda meski sudah minum obat penurun panas. Dia demam.

Oh, mungkin pegel karena asam uratnya,” pikirku saat itu

 

Senin, 14 Desember 2020

Aku ternyata harus kembali lagi ke dokter umum untuk mengecek gejala yang aku rasakan selama ini, tepat seminggu lalu datang kesini mengeluhkan sakit kepala yang aku rasanya. Dokter sudah tau, jika aku datang pasti akan lama berkonsultasi aku menceritakan kondisiku begini dan begitu, kenapa merasakan ini dan itu, dan harus bagaimana agar aku bisa cepat pulih. Aku berpikir bagaiman agar bisa pulih karena harus mengurus segela keperluan rumah tangga juga usaha yang kami kelolah.

Mungkin hanya aku pasien yang bawel dan perlu edukasi yang jelas agar hatiku merasa puas mendapat jawaban yang tepat. Hehee

Kali ini aku datang dengan keluhan yang berbeda, aku kesulitan menelan dan suaraku sudah parau bukan sekedar serak tapi hampir aku kehilangan suara dalam waktu singkat. Sesuatu yang tidak biasa aku rasakan sebelumnya dan aku sangat penasaran.

Masih dengan dokter yang sama, Ia menanyakan bagaimana sakit kepala yang aku rasanya sebelumnya? Apakah saat ini masih di rasakan? Apakah perlu di rujuk ke dokter syaraf? Aku katakan padanya, alhamdulillah kondisi sakit kepalaku mulai membaik meski kadang kambuhan.

Dengan keluhanku hari ini ia memberi jawaban ini hanya radang aku pun di berikan obat radang. Hatiku tenang. Tidak pernah berpikir sebelumnya ini adalah bagian dari Gejala yang dikhawatirkan banyak orang.

Malam hari nya anakku si kember membuat kehebohan. mengeluhkan kondisi Abinya yang tidak biasa karena tidak bisa menyium bau Pup Zaif meski jarak terdekat sekalipun. Bagaimana dengan panas nya? Alhamdulillah malam itu suhu tubuh suami normal hanya merasakan badan yang pegal dan sakit.

 

Selasa, 15 Desember 2020

Pagi itu aku mengkonfirmasi keluhan anak kami, mengecek kembali dan mengetes langsung apakah benar indra penciumannya hilang? Aku berikan minyak telon ku oleskan ke hidungnya. Bagaimana baunya? Tanyaku padanya

“Gak wangi apa-apa? Jawabnya

“Masa sih? Coba tutup satu lobang hidungnya kemudian cium aroma minyak ini dengan lubang hidung yang lain,” tanyaku lagi penasaran

“Iya, gak bau apa-apa?

 

Aku menghela nafas yang dalam. Aku sudah menduga ini tidak biasa, ia terpapar virus corona. Demam, dan pagi itu kehilangan indra penciumannya. Kuambil handphone ku atur jadwal untuk swab antingen tanpa persetujuan darinya. Aku cemas, dengan keadaanku pada hari itu juga mengalami radang, aku rentan, aku lebih mudah terpapar jika kondisiku tidak juga menunjukkan adanya perubahan.

Ku jadwalkan di Laboratorium Klinik di Pasar Minggu jam-8 pagi untuk swab antingen, ku pesan tiketnya, transfer dan klik selesai.

Aku sampaikan padanya aku sudah mengatur jadwal yang mengharuskan suami untuk swab. Ia menolak, ia mengira sakitnya biasa saja. Sampai kondisi aku tidak ingin berdebat, dengan hati terpaksa (sepertinya) suami harus mengikuti keinginan istrinya untuk swab antingen.

Jam8 pagi hari itu ia sudah tiba di Laboratorium kurang lebih 3 jam menunggu antrian juga menunggu petugas swab nya datang. Hasilnya dikabarkan akan keluar sore itu juga.

Sesampainya di rumah karena sudah waktu makan siang dan sholat, ia bergegas ke dapur dan makan. Yang ku ingat disuapinya Zaif kecil dari mangkok sayur yang ia sudah makan. Aku terkaget.

Sore itu yang ditunggu pun tiba, aku mengecek dari aplikasi pesananku terkait hasil Swab Antingen suami. Hatiku berdegup kencang, aku tidak panik dengan sangat yakin hasil mengatakan bahwa suami bergejala.

Ku buka aplikasinya, perlahan kulihat. Disana tertera keterangan POSITIF mohon segera melakukan konsultasi dengan dokter online kami.

 




(Bersambung)


Senin, 16 Mei 2016

Learning Trip ke PPIPTEK : Sarana Mengoptimalkan tumbuh kembang anak

Semua teori yang saya pelajari sejak duduk dibangku pertama perkuliahan tak ada satupun yang gak kepake & tidak diaplikasikan untuk peran saya sebagai istri dan ibu.

Saya mulai menikmati bab/mata kuliah terkait dengan Psikologi perkembangan (life span development), Pemasaran dan Bisnis juga akuntansi. Bukan berarti pada mata kuliah/bab yang lain saya tidak tertarik hanya kurang menikmati.

Begitu menikah, memiliki anak, menjadi istri, menjadi ibu adalah bentuk ikhtiar saya untuk memberi yang terbaik bagi mereka (anak-anak dan suami) dengan minimnya ilmu yang saya dapatkan.

Saya tidak ingin melewati tiap rekaman jejak tumbuh dan kembang anak-anak ditiap fasenya.  Saya mulai rajin membuat raport anak-anak tersendiri mulai dari fase kehamilan mereka hingga saat ini. saya rangkum ceritanya pada blog pribadi. Setiap anak spesial yang memiliki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda.

Khansa dan Kaisah, 2 putri kembar kami serupa tapi tak sama. Dalam diri mereka memiliki kecerdasan berbeda yang harus terus saya gali, saya asah agar berkembang secara optimal sesuai harapan dengan pendekatan yang baik dalam pengasuhannya tentu dibantu suami sebagai patner saya. Karena mendidik itu bukan hanya cerita saya bersama anak-anak saja.

Misalnya, Kaisah sang adik.
merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri secara lisan (untuk tulisan belum). Dia pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam menceritakan mengenai sesuatu hal/kejadian yang menyenangkan dan tidak menyenangkan secara runut setiap kejadiannya. cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya tersebut. Lantas kecerdasan apa yang Kaisah miliki dalam hal ini?

Ia juga tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara kerja sesuatu hal, baik dengan stimulus ataupun tidak. Dirumah apapun jadi percobaannya. Rumah berantakan karena eksperimen Kaisah gak apa-apa. Sebagai ibu saya hanya menstimulus, mengarahkan,mengakomodasi, memberi informasi untuk segala eksperimen Kaisah. Rumah berantakan ayoo nak mari kita bereskan bersama.

Sampai hal ini, kecerdasan apa yang harus saya optimalkan untuk Sang Adik?

Kaisah, Sang Adik dari kecil sudah terlihat senang bercerita, mampu berbicara dan menyusun kalimat dengan tertata pada usia 13 bulan. maka dia memiliki kecerdasan linguistik. Dia cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan verbalisasi. Sedangkan ketertarikannya pada percobaan karena ia memiliki kecerdasan logic-matematika.

Dari 2 kecerdasan yang dominan dalam diri Kaisah saya melakukan pendekatan dengan membelikannya buku cerita, mengajaknya hafalan juz 'amma bersama saya ucapkan lebih dahulu diikuti kaisah, menceritakan kisah, mengajaknya bermain puzzle, membelikannya lego, memberinya teka-teki yang mampu ia pecahkan lewat tulisan. Saya selalu memberinya ruang agar ia nyaman bercerita, mendengarkan gagasannya (untuk hal yang ia suka dan tidak suka). Termasuk mengajaknya Learning Trip ke beberapa tempat yang bisa dia eksplorasi dan kegiatan menjelajahi dia sangat suka.

Benar saja. Selama di Pusat Peraga IPTEK TMII  yang terdiri dari 3 lantai ini semua wahana, arena teknologi dan sains dia coba & jelajahi. Padahal yang ada disana untuk usia SD 😃😄 Banyak bertanya kenapa bisa begini dan begitu dengan urutan yang logis (masuk akal) menurut pandangannya. Keingintauan yang besar mengenai nama semua alat teknologi dan sains yang ada disana diusia Kaisah belum genap 4 tahun. Puas sudah dia jelahahi.



Sebagai ibu, mau gak mau juga memberi ruang saya untuk baca dan melek informasi teknologi dan sains disaat kondisi saya tidak cukup fit agak teler, pusing, masih mabok karena kehamilan muda. Fine its oke no problem. Anak-anak yang mengalirkan energi dasyat hingga saya mampu bersama mereka menuntaskan misi eksplorasi ini 😍😚😚

Itu cerita mengenai sang Adik. Bagaimana dengan Si Kakak?

Khansa, Si Kakak.
Tentu memiliki kecerdasan berbeda dari adiknya (bersambung)
Semua teori yang saya pelajari sejak duduk dibangku pertama perkuliahan tak ada satupun yang gak kepake & tidak diaplikasikan untuk peran saya sebagai istri dan ibu.

Saya mulai menikmati bab/mata kuliah terkait dengan Psikologi perkembangan (life span development), Pemasaran dan Bisnis juga akuntansi. Bukan berarti pada mata kuliah/bab yang lain saya tidak tertarik hanya kurang menikmati.

Begitu menikah, memiliki anak, menjadi istri, menjadi ibu adalah bentuk ikhtiar saya untuk memberi yang terbaik bagi mereka (anak-anak dan suami) dengan minimnya ilmu yang saya dapatkan.

Saya tidak ingin melewati tiap rekaman jejak tumbuh dan kembang anak-anak ditiap fasenya.  Saya mulai rajin membuat raport anak-anak tersendiri mulai dari fase kehamilan mereka hingga saat ini. saya rangkum ceritanya pada blog pribadi. Setiap anak spesial yang memiliki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda.

Khansa dan Kaisah, 2 putri kembar kami serupa tapi tak sama. Dalam diri mereka memiliki kecerdasan berbeda yang harus terus saya gali, saya asah agar berkembang secara optimal sesuai harapan dengan pendekatan yang baik dalam pengasuhannya tentu dibantu suami sebagai patner saya. Karena mendidik itu bukan hanya cerita saya bersama anak-anak saja.

Misalnya, Kaisah sang adik.
merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri secara lisan (untuk tulisan belum). Dia pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam menceritakan mengenai sesuatu hal/kejadian yang menyenangkan dan tidak menyenangkan secara runut setiap kejadiannya. cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya tersebut. Lantas kecerdasan apa yang Kaisah miliki dalam hal ini?

Ia juga tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara kerja sesuatu hal, baik dengan stimulus ataupun tidak. Dirumah apapun jadi percobaannya. Rumah berantakan karena eksperimen Kaisah gak apa-apa. Sebagai ibu saya hanya menstimulus, mengarahkan,mengakomodasi, memberi informasi untuk segala eksperimen Kaisah. Rumah berantakan ayoo nak mari kita bereskan bersama.

Sampai hal ini, kecerdasan apa yang harus saya optimalkan untuk Sang Adik?

Kaisah, Sang Adik dari kecil sudah terlihat senang bercerita, mampu berbicara dan menyusun kalimat dengan tertata pada usia 13 bulan. maka dia memiliki kecerdasan linguistik. Dia cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan verbalisasi. Sedangkan ketertarikannya pada percobaan karena ia memiliki kecerdasan logic-matematika.

Dari 2 kecerdasan yang dominan dalam diri Kaisah saya melakukan pendekatan dengan membelikannya buku cerita, mengajaknya hafalan juz 'amma bersama saya ucapkan lebih dahulu diikuti kaisah, menceritakan kisah, mengajaknya bermain puzzle, membelikannya lego, memberinya teka-teki yang mampu ia pecahkan lewat tulisan. Saya selalu memberinya ruang agar ia nyaman bercerita, mendengarkan gagasannya (untuk hal yang ia suka dan tidak suka). Termasuk mengajaknya Learning Trip ke beberapa tempat yang bisa dia eksplorasi dan kegiatan menjelajahi dia sangat suka.

Benar saja. Selama di Pusat Peraga IPTEK TMII  yang terdiri dari 3 lantai ini semua wahana, arena teknologi dan sains dia coba & jelajahi. Padahal yang ada disana untuk usia SD 😃😄 Banyak bertanya kenapa bisa begini dan begitu dengan urutan yang logis (masuk akal) menurut pandangannya. Keingintauan yang besar mengenai nama semua alat teknologi dan sains yang ada disana diusia Kaisah belum genap 4 tahun. Puas sudah dia jelahahi.



Sebagai ibu, mau gak mau juga memberi ruang saya untuk baca dan melek informasi teknologi dan sains disaat kondisi saya tidak cukup fit agak teler, pusing, masih mabok karena kehamilan muda. Fine its oke no problem. Anak-anak yang mengalirkan energi dasyat hingga saya mampu bersama mereka menuntaskan misi eksplorasi ini 😍😚😚

Itu cerita mengenai sang Adik. Bagaimana dengan Si Kakak?

Khansa, Si Kakak.
Tentu memiliki kecerdasan berbeda dari adiknya (bersambung)

Sabtu, 16 April 2016

Oleh-Oleh Darfur Sudan, Jadi Istri Emang Gak Boleh Baper?

Apa yang dirasakan oleh para istri ditinggal suami nya berjuang demi misi perdamaian dunia? Dalam kurun waktu lama tidak bertemu, sulit berkomunikasi karena tinggal di daerah rawan konflik? Gak bisa sms, gak bisa telpon, untuk sekedar menanyakan kabar berharap sinyal selalu membawa keberuntungan.
.
.
Sekitar 800 orang prajurit TNI bertolak ke darfur-sudan afrika utara demi misi perdamaian PBB selama kurun waktu 1 tahun lamanya dan Indonesia hanya mengirim prajurit terbaik mereka untuk ditempatkan disana, satu diantaranya yang beruntung adalah kakak ipar saya yang ikut serta dalam misi ini.
.
.
Dipundak kiri mereka ada Merah Putih yang selalu mereka ingat, sikap dan tingkah laku mereka membawa nama negara, Indonesia.
.
Saya kemudian pelan-pelan memahami bagaimana menjadi seorang istri dari prajurit TNI. Apa iya istri prajurit gak pernah baper?
.
.
Sok membandingkan apa bedanya dengan saya yang ngaku2 jadi istri seorang "prajurit" dengan mereka para istri prajurit TNI? Masya Allah ternyata memang jauh beda soal mengelola perasaan khususnya perasaan pada suami 😄😉
.
.
Ditinggal rapat sebentar buru-buru sms lagi dimana? Pulang jam berapa?
Belum lagi waktu rapat lebih lama dari informasi yang diberikan bapernya bisa setengah mati.
Pulang telat sedikit tangan gatel langsung berselancar nulis perasaan untuk dikirimkan ke suami. Syukur-syukur jika dikirimnya bener ke suami aja lah kalo dikirim kesemua orang biar tau kalau saya lagi baper wah bisa kacau. Maksudnya biar suami mengerti kalo istrinya kangen :P tapi bersikap seperti itu menunjukkan ketidakdewasaan mengelola perasaan (diingatkan seseorang akan hal ini)
.
satu dua hari gak bisa telponan sama suami mungkin bukan beberapa hari hanya beberapa jam saja komunikasi tidak terhubung dengan suami bapernya tingkat dewa. Kalo istri manjanya kebangetan yakin suami gak berat pergi kemana-mana? Lah kan wajar manja sama suami sendiri bukan suami orang lain toh?! Trus ngapain ngurusin orang mau baper mau gak?! (Kalo udah begini hati-hati berart8 mulai baper tingkat tinggi xixixxi)
.
.
Dengan kondisi istri baper mengharuskan suami punya seribu satu cara buat menyakinkan istri bahwa suamipun tak pernah sedikitpun mengabaikan perasaannya cintanya.
.
Kalau bapernya kebangetan dan salah tempat pertanyaannya apa tidak yakin dengan cintanya suami hanya untuk istri? Jadi perlu pengakuan berkali-kali dengan campur aduk perasaan hati.
.
.
Ya Allah rasanya kebaperan model gini gak ada seujung kuku dari baper nya para istri prajurit yang harus siap mental sambil terus berdoa agar belahan jiwa pulang dengan selamat.
Udah gak bisa sms, telpon juga gak bisa boro-boro video callan sinyal aja timbul tenggelam. Khawatir gak sama suami? Pasti!!
.
.
Inget loh mereka para prajurit yang dikirim negara demi misi perdamaian gak jaminan pulang dengan raga utuh karena taruhannya nyawa! Dengan kondisi seperti itu lebih baik memang istri gak henti-henti terus memanjatkan doa untuk sekedar menghilangkan rasa gundah gulana yang fitrah adanya.

Saya jadi teringat pengalaman pertama yang mendebarkan ditinggal suami dinas dengan kondisi baru pindah rumah, saat itu saya masih minim informasi tentang kondisi bogor dan sekitarnya dimana saat hujan dan petir maka pemadaman listrikpun jadi makanan keseharian.

Malam pertama ditempat baru, tanpa suami karena harus dinas hampir seminggu lamanya. suasana hujan berbarengan dengan kilatan petir yang menyambar keras, listrik padam. Rasanya gak karuan! Belum lagi kalau hujan sinyal hilang. Anak-anak rewel karena takut gelap. Gak ada orang dirumah selain saya dan anak-anak. Kalau mau baper sepertinya lengkaplah sudah penderitaan saya. Tapi lagi-lagi teringat seorang kakak ipar disana dengan kondisi hampir sama ditinggal suami dinas setahun lamanya nampaknya dia santai saja ketika adiknya curhat oleh sebab hal sepele karena listrik yang terus padam dan gak berani keluar rumah. Ya sudah pelan-pelan akhirnya saya mulai menikmati suasana seperti itu sampai kini :D

Apalagi jika membandingkan dengan para istri "mujahid" di palestina ya Allah seperti bumi dan langit. Untuk mengajar amaliyah mereka saja masih amat jauh.

Ya Allah ternyata kitalah sebagai istri yang tidak pernah siap dan tidak menyiapkan diri bersuamikan seorang "prajurit" (dakwah tentunya).

Kembali dalam cinta
Cinta untuk keluarganya
Cinta untuk Indonesia negari peraduannya

Dan cinta itu butuh kedewaaaan..sangaat!!
Dewasa menata hati
Dewasa memahami arti cinta sesungguhnya

terima kasih untuk kakak iparku atas oleh-oleh bingkisan dari sudan makanannya enak hihi juga oleh-oleh berharga lainnya :)

yang sedang belajar memahami cinta, pengorbanan, ketulusan dan pengabdian 😍😙😚 untuk sebentuk kata lain yang terikat PERASAAN 😊
Apa yang dirasakan oleh para istri ditinggal suami nya berjuang demi misi perdamaian dunia? Dalam kurun waktu lama tidak bertemu, sulit berkomunikasi karena tinggal di daerah rawan konflik? Gak bisa sms, gak bisa telpon, untuk sekedar menanyakan kabar berharap sinyal selalu membawa keberuntungan.
.
.
Sekitar 800 orang prajurit TNI bertolak ke darfur-sudan afrika utara demi misi perdamaian PBB selama kurun waktu 1 tahun lamanya dan Indonesia hanya mengirim prajurit terbaik mereka untuk ditempatkan disana, satu diantaranya yang beruntung adalah kakak ipar saya yang ikut serta dalam misi ini.
.
.
Dipundak kiri mereka ada Merah Putih yang selalu mereka ingat, sikap dan tingkah laku mereka membawa nama negara, Indonesia.
.
Saya kemudian pelan-pelan memahami bagaimana menjadi seorang istri dari prajurit TNI. Apa iya istri prajurit gak pernah baper?
.
.
Sok membandingkan apa bedanya dengan saya yang ngaku2 jadi istri seorang "prajurit" dengan mereka para istri prajurit TNI? Masya Allah ternyata memang jauh beda soal mengelola perasaan khususnya perasaan pada suami 😄😉
.
.
Ditinggal rapat sebentar buru-buru sms lagi dimana? Pulang jam berapa?
Belum lagi waktu rapat lebih lama dari informasi yang diberikan bapernya bisa setengah mati.
Pulang telat sedikit tangan gatel langsung berselancar nulis perasaan untuk dikirimkan ke suami. Syukur-syukur jika dikirimnya bener ke suami aja lah kalo dikirim kesemua orang biar tau kalau saya lagi baper wah bisa kacau. Maksudnya biar suami mengerti kalo istrinya kangen :P tapi bersikap seperti itu menunjukkan ketidakdewasaan mengelola perasaan (diingatkan seseorang akan hal ini)
.
satu dua hari gak bisa telponan sama suami mungkin bukan beberapa hari hanya beberapa jam saja komunikasi tidak terhubung dengan suami bapernya tingkat dewa. Kalo istri manjanya kebangetan yakin suami gak berat pergi kemana-mana? Lah kan wajar manja sama suami sendiri bukan suami orang lain toh?! Trus ngapain ngurusin orang mau baper mau gak?! (Kalo udah begini hati-hati berart8 mulai baper tingkat tinggi xixixxi)
.
.
Dengan kondisi istri baper mengharuskan suami punya seribu satu cara buat menyakinkan istri bahwa suamipun tak pernah sedikitpun mengabaikan perasaannya cintanya.
.
Kalau bapernya kebangetan dan salah tempat pertanyaannya apa tidak yakin dengan cintanya suami hanya untuk istri? Jadi perlu pengakuan berkali-kali dengan campur aduk perasaan hati.
.
.
Ya Allah rasanya kebaperan model gini gak ada seujung kuku dari baper nya para istri prajurit yang harus siap mental sambil terus berdoa agar belahan jiwa pulang dengan selamat.
Udah gak bisa sms, telpon juga gak bisa boro-boro video callan sinyal aja timbul tenggelam. Khawatir gak sama suami? Pasti!!
.
.
Inget loh mereka para prajurit yang dikirim negara demi misi perdamaian gak jaminan pulang dengan raga utuh karena taruhannya nyawa! Dengan kondisi seperti itu lebih baik memang istri gak henti-henti terus memanjatkan doa untuk sekedar menghilangkan rasa gundah gulana yang fitrah adanya.

Saya jadi teringat pengalaman pertama yang mendebarkan ditinggal suami dinas dengan kondisi baru pindah rumah, saat itu saya masih minim informasi tentang kondisi bogor dan sekitarnya dimana saat hujan dan petir maka pemadaman listrikpun jadi makanan keseharian.

Malam pertama ditempat baru, tanpa suami karena harus dinas hampir seminggu lamanya. suasana hujan berbarengan dengan kilatan petir yang menyambar keras, listrik padam. Rasanya gak karuan! Belum lagi kalau hujan sinyal hilang. Anak-anak rewel karena takut gelap. Gak ada orang dirumah selain saya dan anak-anak. Kalau mau baper sepertinya lengkaplah sudah penderitaan saya. Tapi lagi-lagi teringat seorang kakak ipar disana dengan kondisi hampir sama ditinggal suami dinas setahun lamanya nampaknya dia santai saja ketika adiknya curhat oleh sebab hal sepele karena listrik yang terus padam dan gak berani keluar rumah. Ya sudah pelan-pelan akhirnya saya mulai menikmati suasana seperti itu sampai kini :D

Apalagi jika membandingkan dengan para istri "mujahid" di palestina ya Allah seperti bumi dan langit. Untuk mengajar amaliyah mereka saja masih amat jauh.

Ya Allah ternyata kitalah sebagai istri yang tidak pernah siap dan tidak menyiapkan diri bersuamikan seorang "prajurit" (dakwah tentunya).

Kembali dalam cinta
Cinta untuk keluarganya
Cinta untuk Indonesia negari peraduannya

Dan cinta itu butuh kedewaaaan..sangaat!!
Dewasa menata hati
Dewasa memahami arti cinta sesungguhnya

terima kasih untuk kakak iparku atas oleh-oleh bingkisan dari sudan makanannya enak hihi juga oleh-oleh berharga lainnya :)

yang sedang belajar memahami cinta, pengorbanan, ketulusan dan pengabdian 😍😙😚 untuk sebentuk kata lain yang terikat PERASAAN 😊

Kamis, 17 Maret 2016

Doa Untuk Para Pengusaha Yang Ingin Berkah Dalam Bisnis

Berikut ini beberapa do’a yang menurut kami sangat baik untuk diamalkan oleh para pengusaha:

1.  Do’a Mohon Dukungan Bisnis Dari Allah
(Tawakkal)

“Ya Allah, Yang Mahahidup, Yang Maha Menegakkan Urusan, dgn rahmat-Mu aku meminta petolongan, perbaikilah untukku seluruh urusanku, dan jgn  Engkau  serahkan  aku  kepada  diriku  walau hanya sekejap mata” (HR. An-Nasa’i, Al-Bazzar dan Al- Hakim, Hadist Shahih)

Sahabat amalkanlah membaca do’a ini pagi dan sore, serahkanlah urusan kita hari itu kepada Allah, agar semua urusan kita hari itu diliputi dengan tawakkal kepada Allah.

2.  Do’a Memilih Bidang Bisnis

“Dgn menyebut nama Allah, Ya Tuhanku, Aku berlindung kepada-Mu dari berbuat salah atau tersesat. Dari  berbuat  zalim  atau  dizalimi.  Dari  berbuat kebodohan   atau   dibodohi.”
 (Hadis   Hasan   Riwayat Nasa'i dan Abu Daud, disahihkan Al-Albani)

“Ya Allah, Sesungguhnya aku memohon kepada- Mu kebaikan dari pekerjaan ini dan kebaikan yang terdapat di dalamnya. Dan aku berlindung dari keburukan pekerjaan ini dan keburukan yang terdapat di dalamnya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

3.  Do’a Ketika Memulai Bisnis

"Ya  Tuhan-ku,  masukkanlah  Aku  secara  masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) Aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. (TQS. Al-Isra’ [17]: 80)

“Ya Allah Ya Tuhanku, aku pasrahkan   diriku kepada Engkau, dan aku hadapkan wajahku kepada- Mu, dan aku serahkan urusanku kepadamu, dan aku naungkan belakangku ke bawah naungan rahmatMu semata-mata kerana aku gemar dan sangat inginkan kepada keridhaanMu, dan tiadalah tempat bernaung atau tempat berserah melainkan kepada Engkau. Ya Tuhanku,  aku beriman dengan Al-Quran yang Engkau turunkan dari langit dan aku beriman dengan Nabi yang Engkau bangkitkan menjadi rasul.”
(Hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

4.  Do’a Membuat Bisnis Plan

"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
(TQS. Al-Kahfi [18]: 10)

5.  Do’a Dimudahkan Memperoleh Modal Usaha

“Ya Allah, cukupilah aku dengan yang halal dari- Mu jauh dari yang Engkau haramkan dan cukupilah aku dengan karunia-Mu jauh dari yang selain-Mu.” (HR. At- Tirmidzi)

6.  Do’a Mohon Diberikan Lokasi Usaha Yang Terbaik

“Ya  Tuhanku,  tempatkanlah  Aku  pada  tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat." (TQS. Al-Mu’minun [23]: 29)

7.  Do’a Mohon Dimudahkan Dalam Penjualan

 “Dengan nama Allah, ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pasar ini dan kebaikan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, sesungguhnya aku belindung kepada-Mu dari keburukannya  dan  keburukan  apa  yang  ada  di dalamnya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa musibah di dalamnya, berupa sumpah palsu atau akad jual-beli yang merugikan.” (HR. Al-Hakim)

8.  Do’a   Mohon   Diberikan   Brand   Image Terbaik

“Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang menjadi penjaga urusanku. Perbaikilah untukku duniaku yang di dalamnya kehidupanku. Perbaikilah untukku akhiratku yang di dalamnya tempat kembaliku. Jadikanlah hidup sebagai tambahan untukku dlm semua kebaikan dan jadikanlah mati sbg istirahat untukku dari segala keburukan.” (HR. Muslim)

9.    Do’a   Mohon   Diberikan   Rezeki   Melimpah   dan Berkah

 “Ya Allah, bukakan untuk kami sebagian simpanan rahmat-Mu, jgn Engkau siksa kami setelahnya selama-lamanya di dunia dan akhirat. Dan (bukakan untuk  kami)  dari  karunia-Mu  yang  luas,  rezeki  yg halal  dan  suci.  Dan  janganlah  Engkau  jadikan  kami butuh setelahnya kpd siapa pun selain Engkau untuk selama-lamanya.     Dengannya,     Engkau     tambahkan kpd  kami  rasa  syukur kepada-Mu,  rasa membutuhkan dan fakir kepada-Mu dan rasa tdk membutuhkan selain kepada-Mu dan menjaga kehormatan.” (HR. Ahmad)

10.  Do’a Agar Usaha Kuat dan Tetap Eksis

“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada- Mu dari hilangnya nikmat-Mu, dari berubahnya kesejahteraan-Mu,   dari   mendadaknya  siksa-Mu  dan dari seluruh kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim)

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan duka cita, lemah dan malas, pengecut dan kikir  dan  terlilit  hutang  serta  dikuasai  musuh.” (HR.Bukhari).

Sumber : dari grup IIP Jkt01
Berikut ini beberapa do’a yang menurut kami sangat baik untuk diamalkan oleh para pengusaha:

1.  Do’a Mohon Dukungan Bisnis Dari Allah
(Tawakkal)

“Ya Allah, Yang Mahahidup, Yang Maha Menegakkan Urusan, dgn rahmat-Mu aku meminta petolongan, perbaikilah untukku seluruh urusanku, dan jgn  Engkau  serahkan  aku  kepada  diriku  walau hanya sekejap mata” (HR. An-Nasa’i, Al-Bazzar dan Al- Hakim, Hadist Shahih)

Sahabat amalkanlah membaca do’a ini pagi dan sore, serahkanlah urusan kita hari itu kepada Allah, agar semua urusan kita hari itu diliputi dengan tawakkal kepada Allah.

2.  Do’a Memilih Bidang Bisnis

“Dgn menyebut nama Allah, Ya Tuhanku, Aku berlindung kepada-Mu dari berbuat salah atau tersesat. Dari  berbuat  zalim  atau  dizalimi.  Dari  berbuat kebodohan   atau   dibodohi.”
 (Hadis   Hasan   Riwayat Nasa'i dan Abu Daud, disahihkan Al-Albani)

“Ya Allah, Sesungguhnya aku memohon kepada- Mu kebaikan dari pekerjaan ini dan kebaikan yang terdapat di dalamnya. Dan aku berlindung dari keburukan pekerjaan ini dan keburukan yang terdapat di dalamnya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

3.  Do’a Ketika Memulai Bisnis

"Ya  Tuhan-ku,  masukkanlah  Aku  secara  masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) Aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. (TQS. Al-Isra’ [17]: 80)

“Ya Allah Ya Tuhanku, aku pasrahkan   diriku kepada Engkau, dan aku hadapkan wajahku kepada- Mu, dan aku serahkan urusanku kepadamu, dan aku naungkan belakangku ke bawah naungan rahmatMu semata-mata kerana aku gemar dan sangat inginkan kepada keridhaanMu, dan tiadalah tempat bernaung atau tempat berserah melainkan kepada Engkau. Ya Tuhanku,  aku beriman dengan Al-Quran yang Engkau turunkan dari langit dan aku beriman dengan Nabi yang Engkau bangkitkan menjadi rasul.”
(Hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

4.  Do’a Membuat Bisnis Plan

"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
(TQS. Al-Kahfi [18]: 10)

5.  Do’a Dimudahkan Memperoleh Modal Usaha

“Ya Allah, cukupilah aku dengan yang halal dari- Mu jauh dari yang Engkau haramkan dan cukupilah aku dengan karunia-Mu jauh dari yang selain-Mu.” (HR. At- Tirmidzi)

6.  Do’a Mohon Diberikan Lokasi Usaha Yang Terbaik

“Ya  Tuhanku,  tempatkanlah  Aku  pada  tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat." (TQS. Al-Mu’minun [23]: 29)

7.  Do’a Mohon Dimudahkan Dalam Penjualan

 “Dengan nama Allah, ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pasar ini dan kebaikan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, sesungguhnya aku belindung kepada-Mu dari keburukannya  dan  keburukan  apa  yang  ada  di dalamnya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa musibah di dalamnya, berupa sumpah palsu atau akad jual-beli yang merugikan.” (HR. Al-Hakim)

8.  Do’a   Mohon   Diberikan   Brand   Image Terbaik

“Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang menjadi penjaga urusanku. Perbaikilah untukku duniaku yang di dalamnya kehidupanku. Perbaikilah untukku akhiratku yang di dalamnya tempat kembaliku. Jadikanlah hidup sebagai tambahan untukku dlm semua kebaikan dan jadikanlah mati sbg istirahat untukku dari segala keburukan.” (HR. Muslim)

9.    Do’a   Mohon   Diberikan   Rezeki   Melimpah   dan Berkah

 “Ya Allah, bukakan untuk kami sebagian simpanan rahmat-Mu, jgn Engkau siksa kami setelahnya selama-lamanya di dunia dan akhirat. Dan (bukakan untuk  kami)  dari  karunia-Mu  yang  luas,  rezeki  yg halal  dan  suci.  Dan  janganlah  Engkau  jadikan  kami butuh setelahnya kpd siapa pun selain Engkau untuk selama-lamanya.     Dengannya,     Engkau     tambahkan kpd  kami  rasa  syukur kepada-Mu,  rasa membutuhkan dan fakir kepada-Mu dan rasa tdk membutuhkan selain kepada-Mu dan menjaga kehormatan.” (HR. Ahmad)

10.  Do’a Agar Usaha Kuat dan Tetap Eksis

“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada- Mu dari hilangnya nikmat-Mu, dari berubahnya kesejahteraan-Mu,   dari   mendadaknya  siksa-Mu  dan dari seluruh kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim)

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan duka cita, lemah dan malas, pengecut dan kikir  dan  terlilit  hutang  serta  dikuasai  musuh.” (HR.Bukhari).

Sumber : dari grup IIP Jkt01

Inilah Rahasia Keberkahan Rizki

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..

Kita sudah tahu kekuatan ibadah seperti sedekah, sholat dhuha, dan sholat tahajud. Amalan tersebut bisa memudahkan rezeki, melapangkan waktu, dan memelihara kesehatan. Tapi dimana logikanya? Mungkin sebagian Anda ada yang nyeletuk seperti itu.

Terkait masalah sholat dhuha, mungkin penjelasan berikut bisa membuat kita lebih paham. Katakanlah, Anda seoarang kontraktor. Sekali waktu, seorang bos property memanggil Anda. Terus si bos meminta Anda mengerjakan sesuatu, dari pukul 8 sampai pukul 11 pagi.

Yah, lumayan menghabiskan waktu priduktif Anda. Dapat dipastikan, setelah itu si bos akan mengganti waktu produktif Anda dengan sejumlah uang. Lha, si bos saja begitu, apalagi Allah?

Perumpamaan inilah yang kami maksud dengan sholat dhuha.

Ketika Anda melakukan sholat dhuha sekian menit, berarti Anda telah “menghabiskan” sebagian waktu produktif Anda untuk-Nya.
Maka,dapat dipastikan Dia akan mengganti waktu produktif Anda. Yang namanya ganti dari-Nya, tentulah tidak tanggung-tanggung. Layaknya sebuah keberuntungan.

Inilah janji Allah, “Wahai anak Adam, rukuklah karena Aku di awal siang (sholat dhuha), niscaya Aku akan mencukupi engkau pada akhir harinya”

Bukankah Dhuha adalah waktu? Bukankah waktu adalah uang. Jadilah sholat dhuha itu sholat rezeki, dan doa setelah sholat dhuha juga doa rezeki. Yang mana rezeki dari langit dan bumi dihimpun, didekatkan, dan disucikan ke hadapan Anda, melalui keagungan, kekuatan dan pemeliharaan Allah.

Tambahan lagi, saat Anda menyedekahkan uang Anda, maka Allah akan memudahkan uang Anda semudah-mudahnya. Khusus sholat dhuha, karena Anda telah menyedekahkan waktu produktif anda, maka Allah akan melapangkan waktu produktif Anda selapang-lapangnya.

Itu artinya, merutinkan sholat dhuha dapat meningkatkan produktivitas, baik bagi pribadi maupun bagi perusahaan. Bisa meningkat 2 sampai 3 kali lipat. Oleh karenanya, saran kami, sesibuk apa pun tetaplah sholat dhuha.

Justru dengan begitu, Anda tidak akan terlalu sibuk jadinya. Waktu Anda akan cukup. Urusan Anda akan beres. Yakinlah!
Bahkan setelah guru-guru di TK Khalifah Batam merutinkan sholat dhuha, dalam hitungan bulan, TK Khalifah menjadi belasan cabang, tersebar diberbagai kota.

Lebih dari itu, setelah saya pribadi meningkatkan sholat dhuha dari 2 rokaat ke 6 rokaat, hanya dalam 3 bulan saya dikaruniai rezeki terbesar seumur hidup saya.

Adapun rumusnya sebagai berikut: Rumus Duit (6D): D1+D2+D3+D4=D5+D6 –> Dagang+Doa+ Dhuha+Derma = Duit+Dahsyat.

Demi mengais-ngais uang, sebagian dari kita rela pontang-panting bekerja dari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore setiap harinya. Keringat pun sampai diperas-peras. Tulang pun sampai dibanting-banting. Pulang ke rumah dengan muka keruh, kerut, dan kusut. Yah, tidak salah. Itu kan bagian dari ikhtiar. Cuma, apa nggak capek kerja pontang-panting begitu saban hari?

Nah, sekarang kami tantang Anda. Maukah Anda melakukan sesuatu selama beberapa menit, namun waktu itu dapat menghemat waktu Anda seharian? Mestinya kepala Anda mengangguk kuat-kuat. Ketahuilah, sesuatu itu adalah sholat dhuha.

Sudahlah, begini saja. Awal-awal, anggaplah sholat dhuha itu sebagai “kerja” layaknya Anda mengetik, menghitung, melakukan pembukuan, mengikuti rapat dan lain-lain.

Maka, lakukan “kerja” yang satu ini selama beberapa menit. Percayalah, “kerja” ini dapat menghemat waktu anda seharian. Bukan Cuma itu.

Terlebih-lebih lagi, “kerja” ini juga dapat memudahkan urusan Anda, memudahkan rezeki Anda, dan memelihara kesehatan Anda.

Dengan kata lain, merutinkan sholat dhuha dapat meningkatkan produktivitas, baik bagi pribadi maupun perusahaan. Ini bukan janji dari kami. Tapi ini adalah janji dari-Nya ...

MASYA ALLAH...
Semoga yang mengucapkan Aamiin & yang Membagikan mendapat pasangan yang setia, sholeh/sholehah dan menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, serta kelak dimasukkan ke dalam surga yang terindah. Aamiin

Copas dari facebook
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..

Kita sudah tahu kekuatan ibadah seperti sedekah, sholat dhuha, dan sholat tahajud. Amalan tersebut bisa memudahkan rezeki, melapangkan waktu, dan memelihara kesehatan. Tapi dimana logikanya? Mungkin sebagian Anda ada yang nyeletuk seperti itu.

Terkait masalah sholat dhuha, mungkin penjelasan berikut bisa membuat kita lebih paham. Katakanlah, Anda seoarang kontraktor. Sekali waktu, seorang bos property memanggil Anda. Terus si bos meminta Anda mengerjakan sesuatu, dari pukul 8 sampai pukul 11 pagi.

Yah, lumayan menghabiskan waktu priduktif Anda. Dapat dipastikan, setelah itu si bos akan mengganti waktu produktif Anda dengan sejumlah uang. Lha, si bos saja begitu, apalagi Allah?

Perumpamaan inilah yang kami maksud dengan sholat dhuha.

Ketika Anda melakukan sholat dhuha sekian menit, berarti Anda telah “menghabiskan” sebagian waktu produktif Anda untuk-Nya.
Maka,dapat dipastikan Dia akan mengganti waktu produktif Anda. Yang namanya ganti dari-Nya, tentulah tidak tanggung-tanggung. Layaknya sebuah keberuntungan.

Inilah janji Allah, “Wahai anak Adam, rukuklah karena Aku di awal siang (sholat dhuha), niscaya Aku akan mencukupi engkau pada akhir harinya”

Bukankah Dhuha adalah waktu? Bukankah waktu adalah uang. Jadilah sholat dhuha itu sholat rezeki, dan doa setelah sholat dhuha juga doa rezeki. Yang mana rezeki dari langit dan bumi dihimpun, didekatkan, dan disucikan ke hadapan Anda, melalui keagungan, kekuatan dan pemeliharaan Allah.

Tambahan lagi, saat Anda menyedekahkan uang Anda, maka Allah akan memudahkan uang Anda semudah-mudahnya. Khusus sholat dhuha, karena Anda telah menyedekahkan waktu produktif anda, maka Allah akan melapangkan waktu produktif Anda selapang-lapangnya.

Itu artinya, merutinkan sholat dhuha dapat meningkatkan produktivitas, baik bagi pribadi maupun bagi perusahaan. Bisa meningkat 2 sampai 3 kali lipat. Oleh karenanya, saran kami, sesibuk apa pun tetaplah sholat dhuha.

Justru dengan begitu, Anda tidak akan terlalu sibuk jadinya. Waktu Anda akan cukup. Urusan Anda akan beres. Yakinlah!
Bahkan setelah guru-guru di TK Khalifah Batam merutinkan sholat dhuha, dalam hitungan bulan, TK Khalifah menjadi belasan cabang, tersebar diberbagai kota.

Lebih dari itu, setelah saya pribadi meningkatkan sholat dhuha dari 2 rokaat ke 6 rokaat, hanya dalam 3 bulan saya dikaruniai rezeki terbesar seumur hidup saya.

Adapun rumusnya sebagai berikut: Rumus Duit (6D): D1+D2+D3+D4=D5+D6 –> Dagang+Doa+ Dhuha+Derma = Duit+Dahsyat.

Demi mengais-ngais uang, sebagian dari kita rela pontang-panting bekerja dari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore setiap harinya. Keringat pun sampai diperas-peras. Tulang pun sampai dibanting-banting. Pulang ke rumah dengan muka keruh, kerut, dan kusut. Yah, tidak salah. Itu kan bagian dari ikhtiar. Cuma, apa nggak capek kerja pontang-panting begitu saban hari?

Nah, sekarang kami tantang Anda. Maukah Anda melakukan sesuatu selama beberapa menit, namun waktu itu dapat menghemat waktu Anda seharian? Mestinya kepala Anda mengangguk kuat-kuat. Ketahuilah, sesuatu itu adalah sholat dhuha.

Sudahlah, begini saja. Awal-awal, anggaplah sholat dhuha itu sebagai “kerja” layaknya Anda mengetik, menghitung, melakukan pembukuan, mengikuti rapat dan lain-lain.

Maka, lakukan “kerja” yang satu ini selama beberapa menit. Percayalah, “kerja” ini dapat menghemat waktu anda seharian. Bukan Cuma itu.

Terlebih-lebih lagi, “kerja” ini juga dapat memudahkan urusan Anda, memudahkan rezeki Anda, dan memelihara kesehatan Anda.

Dengan kata lain, merutinkan sholat dhuha dapat meningkatkan produktivitas, baik bagi pribadi maupun perusahaan. Ini bukan janji dari kami. Tapi ini adalah janji dari-Nya ...

MASYA ALLAH...
Semoga yang mengucapkan Aamiin & yang Membagikan mendapat pasangan yang setia, sholeh/sholehah dan menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, serta kelak dimasukkan ke dalam surga yang terindah. Aamiin

Copas dari facebook

Rezeki Mana Yang Anda Pilih

Dulu saya pernah bertanya dan merenung, “Mengapa ada orang yang sudah banting tulang kerja atau bisnis, sudah ikut coaching dan berbagai pelatihan tetapi mengapa kehidupan ekonominya ngos-ngosan? Sementara itu, di sisi lain, ada orang yang tidak terlihat ngoyo namun rezeki halalnya mengalir deras ke dalam dirinya.”

Jawaban atas kegelisahan dan perenungan tersebut di atas saya dapatkan dari salah satu guru spiritual saya. Ia berkata, “Jamil, bila ingin paham tentang ilmu rezeki kamu harus pahami dari sudut pandang yang punya dan yang mengatur rezeki. Ilmu dari para ahli hanya alat bantu dan informasi tambahan bukan rujukan utama.”

Ternyata, Allah SWT Sang Pemberi Rezeki telah menetapkan empat tingkat datangnya rezeki. Tingkat pertama, Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk hidup di dunia ini. Cicak yang tidak bisa terbang bisa mendapatkan rezeki (makanan) dari makhluk hidup yang justeru bisa terbang. Manusia pun pasti dijamin rezekinya oleh Sang Pemilik Rezeki.

Hal ini didasari firman Allah SWT, “Tidak ada satu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.” (QS 11:6). Syarat utama untuk dapat rezeki adalah BERGERAK.

Tingkat kedua, rezeki sesuai dengan jerih payahnya. Firman Allah SWT, “Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya.” (QS 53: 39). Siapapun yang bekerja lebih keras, lebih cerdas dan lebih ikhlas maka rezeki yang diperolehnya akan lebih dibandingkan yang lain. Ingatlah selalu 3-As: KERJA KERAS, CERDAS, IKHLAS.

Tingkat ketiga, rezeki yang dilipatgandakan. Syarat untuk mendapat rezeki yang terus bertambah adalah pandai bersyukur. Firman Allah SWT, “…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu….” (QS 17 : 07). Mau rezekinya dilipatgandakan? Syaratnya BERSYUKUR.

Berlatihlah bersyukur dimulai dari yang sederha yaitu mudah mengucapkan terima kasih dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk tidak mudah mengeluh atas nikmat yang sedikit. Bukti syukur juga adalah Anda mengoptimalkan berbagai kelebihan dan keahlian yang Anda miliki untuk menebar kebaikan dan manfaat.

Tingkat keempat, rezeki datang dari arah yang tidak diduga. Misalnya, tiba-tiba Anda mendapat beasiswa, sahabat saya tiba-tiba diberi kepemilikan saham perusahaan, ada juga yang tiba-tiba diberi rumah, tiba tiba diberangkatkan ke Tanah Suci dan sejenisnya. Untuk mendapat rezeki seperti ini syaratnya satu BERTAQWA.

Rezeki mana yang Anda pilih? Saya memilih semuanya. Hehehehe…

Maka dari itu, setiap hari, saya selalu berusaha untuk bergerak, bekerja lebih keras, cerdas dan ikhlas. Tidak lupa juga selalu berlatih untuk selalu bersyukur dan berupaya sekuat tenaga untuk semakin menjadi manusia yang bertaqwa. Praktikkanlah….


====================================

Oleh Jamil Azzaini


Dulu saya pernah bertanya dan merenung, “Mengapa ada orang yang sudah banting tulang kerja atau bisnis, sudah ikut coaching dan berbagai pelatihan tetapi mengapa kehidupan ekonominya ngos-ngosan? Sementara itu, di sisi lain, ada orang yang tidak terlihat ngoyo namun rezeki halalnya mengalir deras ke dalam dirinya.”

Jawaban atas kegelisahan dan perenungan tersebut di atas saya dapatkan dari salah satu guru spiritual saya. Ia berkata, “Jamil, bila ingin paham tentang ilmu rezeki kamu harus pahami dari sudut pandang yang punya dan yang mengatur rezeki. Ilmu dari para ahli hanya alat bantu dan informasi tambahan bukan rujukan utama.”

Ternyata, Allah SWT Sang Pemberi Rezeki telah menetapkan empat tingkat datangnya rezeki. Tingkat pertama, Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk hidup di dunia ini. Cicak yang tidak bisa terbang bisa mendapatkan rezeki (makanan) dari makhluk hidup yang justeru bisa terbang. Manusia pun pasti dijamin rezekinya oleh Sang Pemilik Rezeki.

Hal ini didasari firman Allah SWT, “Tidak ada satu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.” (QS 11:6). Syarat utama untuk dapat rezeki adalah BERGERAK.

Tingkat kedua, rezeki sesuai dengan jerih payahnya. Firman Allah SWT, “Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya.” (QS 53: 39). Siapapun yang bekerja lebih keras, lebih cerdas dan lebih ikhlas maka rezeki yang diperolehnya akan lebih dibandingkan yang lain. Ingatlah selalu 3-As: KERJA KERAS, CERDAS, IKHLAS.

Tingkat ketiga, rezeki yang dilipatgandakan. Syarat untuk mendapat rezeki yang terus bertambah adalah pandai bersyukur. Firman Allah SWT, “…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu….” (QS 17 : 07). Mau rezekinya dilipatgandakan? Syaratnya BERSYUKUR.

Berlatihlah bersyukur dimulai dari yang sederha yaitu mudah mengucapkan terima kasih dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk tidak mudah mengeluh atas nikmat yang sedikit. Bukti syukur juga adalah Anda mengoptimalkan berbagai kelebihan dan keahlian yang Anda miliki untuk menebar kebaikan dan manfaat.

Tingkat keempat, rezeki datang dari arah yang tidak diduga. Misalnya, tiba-tiba Anda mendapat beasiswa, sahabat saya tiba-tiba diberi kepemilikan saham perusahaan, ada juga yang tiba-tiba diberi rumah, tiba tiba diberangkatkan ke Tanah Suci dan sejenisnya. Untuk mendapat rezeki seperti ini syaratnya satu BERTAQWA.

Rezeki mana yang Anda pilih? Saya memilih semuanya. Hehehehe…

Maka dari itu, setiap hari, saya selalu berusaha untuk bergerak, bekerja lebih keras, cerdas dan ikhlas. Tidak lupa juga selalu berlatih untuk selalu bersyukur dan berupaya sekuat tenaga untuk semakin menjadi manusia yang bertaqwa. Praktikkanlah….


====================================

Oleh Jamil Azzaini


Jumat, 11 Maret 2016

Membahagiakan Pasangan

 

Saya sepakat mengenai bab membahagiakan istri bukan sekedar memenuhi segala keinginan istri. Tapi pada jalan, juga pada cara apa menentramkan jiwa dan menyenangkan hatinya. Bagaimana menyentuh perasaan dan hatinya si istri. Karena materi tak akan mampu mengganti rasa bersyukurnya istri memiliki suami seperti dirinya juga sebaliknya.


Karena bahagia itu tentang rasa syukur pada apa yang kita miliki saat ini bukan pada apa yang belum kita miliki saat ini.


Saya teringat, begitu banyak cara yang suami lakukan demi membahagiakan hati saya, demi membuat senyum terkembang dipipi mungil belahan jiwanya. 

Ketika tiba-tiba dia bernyanyi "romantis" saya cukup terhibur bahkan sangat terhibur hingga membuat saya tertawa sebab caranya seperti ini agak unik ditambah kefals-an suaranya jadi agak gimana gitu. Tetaplah saya bahagia dari caranya membuat saya bahagia.

Begitu juga demi membahagiakan istri, dia rela menahan kantuk nya dalam jiwa yang teramat lelah sepulang kerja memilih mendengarkan celotehan saya yang tiada habisnya rasanya saat itu ingin menumpahkan segalanya tentang kondisi rumah seharian dengan segala tingkah "isi penghuninya". Walaupun saya juga harus tau diri apa yang tidak memberatkan dirinya untuk mendengarkan segala celotehan belahan jiwanya ini :P

Suatu ketika, kondisi saya sangat lelah setelah seharian dengan full banyak agenda diluar rumah memilih merebahkan badan suami tanpa saya minta memijit istrinya yang lelah. Ini adalah bentuk perhatiannya karena melihat istrinya dalam keadaan lelah yang bertumpuk-tumpuk. Dia tau betul bagaimana sang istri jika lelah bisa tumbang, belum lagi beberapa penyakit yang suka kambuh karena terlalu lelah. Dia peluk istrinya yang lelah, dia tenangkan jiwanya, dia biarkan anak-anak yang masih full energi (walaupun sudah malam) main sendiri dan dia, suami yang saya cintai karena Allah memilih menemani sang istri berdua saja. 

"Umi capek ya? Sini abi pijitin.." ahh rasanya meleleh lagi dibuatnya.

Belum lagi caranya membagi waktu membantu pekerjaan istrinya. Tidak jarang cuci piring bersama, melipat baju bersama, aktivitas pekerjaan rumah apa saja baginya jika dikerjakan bersama istri adalah keromantisan tersendiri, dan ini juga membuat saya bahagia karena kita sepenanggungan bersama.

Ada banyak hal yang tidak kita minta tapi Allah tak lupa menyediakannya untuk kita. atas segala kesabarannya mendidik saya sebagai istri, Terima kasih Allah dikaruniakan lelaki yang kini menjadi suamiku. Dia amat spesial untukku.

Maka bahagia itu ketika saya sebagai istri mampu bersyukur atas segala sisi baik yang ada pada diri suami lengkap dengan kelemahannya dan menerima dia dengan lapang dada begitu juga sebaliknya.


Di rumah kita yang sederhana kita bangun cerita indah tentang kita; aku, kamu dan anak-anak kita. Kelak suatu masa saat kita sudah menua kita akan rindu masa dimana kita dalam keadaan sulit, susah, senang, tetap berpegang erat dalam ikatan cinta karenaNya.

Suamiku,
Ingatkan apa yang luput dariku tentang banyak kebaikanmu.
Ingatkan apa yang luput dariku tentang keromantisanmu padaku
Karena hanya itu yang membuat aku bersyukur sepenuh hatiku BETAPA BAHAGIA ALLAH JADIKAN KAU SEBAGAI IMAM untukku.



11 Maret 2016
Dibilik rumah Jati Padang
Mari merenda cinta menautkan hati bersama berharap terus bimbingan dariNya

 

Saya sepakat mengenai bab membahagiakan istri bukan sekedar memenuhi segala keinginan istri. Tapi pada jalan, juga pada cara apa menentramkan jiwa dan menyenangkan hatinya. Bagaimana menyentuh perasaan dan hatinya si istri. Karena materi tak akan mampu mengganti rasa bersyukurnya istri memiliki suami seperti dirinya juga sebaliknya.


Karena bahagia itu tentang rasa syukur pada apa yang kita miliki saat ini bukan pada apa yang belum kita miliki saat ini.


Saya teringat, begitu banyak cara yang suami lakukan demi membahagiakan hati saya, demi membuat senyum terkembang dipipi mungil belahan jiwanya. 

Ketika tiba-tiba dia bernyanyi "romantis" saya cukup terhibur bahkan sangat terhibur hingga membuat saya tertawa sebab caranya seperti ini agak unik ditambah kefals-an suaranya jadi agak gimana gitu. Tetaplah saya bahagia dari caranya membuat saya bahagia.

Begitu juga demi membahagiakan istri, dia rela menahan kantuk nya dalam jiwa yang teramat lelah sepulang kerja memilih mendengarkan celotehan saya yang tiada habisnya rasanya saat itu ingin menumpahkan segalanya tentang kondisi rumah seharian dengan segala tingkah "isi penghuninya". Walaupun saya juga harus tau diri apa yang tidak memberatkan dirinya untuk mendengarkan segala celotehan belahan jiwanya ini :P

Suatu ketika, kondisi saya sangat lelah setelah seharian dengan full banyak agenda diluar rumah memilih merebahkan badan suami tanpa saya minta memijit istrinya yang lelah. Ini adalah bentuk perhatiannya karena melihat istrinya dalam keadaan lelah yang bertumpuk-tumpuk. Dia tau betul bagaimana sang istri jika lelah bisa tumbang, belum lagi beberapa penyakit yang suka kambuh karena terlalu lelah. Dia peluk istrinya yang lelah, dia tenangkan jiwanya, dia biarkan anak-anak yang masih full energi (walaupun sudah malam) main sendiri dan dia, suami yang saya cintai karena Allah memilih menemani sang istri berdua saja. 

"Umi capek ya? Sini abi pijitin.." ahh rasanya meleleh lagi dibuatnya.

Belum lagi caranya membagi waktu membantu pekerjaan istrinya. Tidak jarang cuci piring bersama, melipat baju bersama, aktivitas pekerjaan rumah apa saja baginya jika dikerjakan bersama istri adalah keromantisan tersendiri, dan ini juga membuat saya bahagia karena kita sepenanggungan bersama.

Ada banyak hal yang tidak kita minta tapi Allah tak lupa menyediakannya untuk kita. atas segala kesabarannya mendidik saya sebagai istri, Terima kasih Allah dikaruniakan lelaki yang kini menjadi suamiku. Dia amat spesial untukku.

Maka bahagia itu ketika saya sebagai istri mampu bersyukur atas segala sisi baik yang ada pada diri suami lengkap dengan kelemahannya dan menerima dia dengan lapang dada begitu juga sebaliknya.


Di rumah kita yang sederhana kita bangun cerita indah tentang kita; aku, kamu dan anak-anak kita. Kelak suatu masa saat kita sudah menua kita akan rindu masa dimana kita dalam keadaan sulit, susah, senang, tetap berpegang erat dalam ikatan cinta karenaNya.

Suamiku,
Ingatkan apa yang luput dariku tentang banyak kebaikanmu.
Ingatkan apa yang luput dariku tentang keromantisanmu padaku
Karena hanya itu yang membuat aku bersyukur sepenuh hatiku BETAPA BAHAGIA ALLAH JADIKAN KAU SEBAGAI IMAM untukku.



11 Maret 2016
Dibilik rumah Jati Padang
Mari merenda cinta menautkan hati bersama berharap terus bimbingan dariNya

Peranmu Adalah Ladang Surga Bagimu

Ya. Peranmu adalah ladang surga bagimu. kesentil banget dengan tulisan ini, berasa seperti di tampar-tampar. Kamu selama jadi hamba Allah udah ngapain aja? ibadah udah maksimal? sholat misalnya udah tepat waktu kah? lengkap dengan rawatibnya? sambil teringat lagi, sejak nikah tiap sholat tepat waktu ada aja ujiannya. udah wudhu eh tiba-tiba anak pipis dicelana, iya kalau satu lebih sering barengan antara makhluk dulu atau kholik dulu? tentu jawabannya kholik dulu. tapi kalau pipis gak di pel kan najis apa bisa sholat? nah kan ujian lagi. akhirnya milih nangani anak dulu gantiin pipisnya baru sholat. sampai poin ini saya istighfar. 

Ya Rabbana...sekuat tenaga berlari menujumu sekuat itulah setan lari kencang menghembuskan ujian, agar terlena, agar terlupa bahwa Engkau yang utama lebih dari maklukmu. belum ibadah-ibadah yang lain. sunnah misalnya. mau dhuha masih rempong kah urusan tetek bengek perdapuran dan lain-lainnya? ampuni ya Rabb. jika banyak kelalaian. 


Menghela nafas dulu. evaluasi diri baru pada poin saya sebagai hamba. sekarang bertambah peran menjadi istri. selama mendampingi suami jadi istri udah melakukan apa aja? selama jadi ibu untuk 2 amanah yang Allah titipkan padamu apa yang sudah kamu lakukan?

Terbengong dan termenung. sambil mengevaluasi diri. jangan-jangan selama ini ada aktivitas yang saya lakukan mungkin versi saya ini jadi prioritas tapi hak suami dan anak-anak saya lalaikan? Istighfar lagi.

Pernah saya dibakar api cemburu lantaran suami bisa asyik tilawah, sholat berjamaah tepat waktu lengkap dengan sunnahnya, bisa nambah hafalan. sedang saya pada aktivitas ibadah itu direpotkan dengan tetek bengek urusan anak-anak dan segala kerewelannya. saking cemburunya saya liat suami asyik tilawah berlembar-lembar. saya dekati suami, trus saya bilang, bi.. aku mau baca quran juga. bolehkan gantian jaga anak-anak?

disinilah ujiannya. sejak hari itu, suami lebih perhatian dengan me time nya saya. dan dia memberikan ruang yang cukup untuk saya bisa berlama-lama "berkhalwat denganNya".

Apapun peran kita, lakukanlah yang terbaik diwaktu tersebut karena setiap peran hakikatnya adalah ladang amal yang mendulang pahala dan jalan kita meraih surgaNya.

Ingat!
Ujian setiap diri tidaklah sama. Ada yang Allah uji dengan keluasan waktu, keluasan rizki, kelak akan ditanya untuk apa waktumu? Untuk apa hartamu engkau pergunakan? Ditangan hamba Allah yang sholih keluasan waktu, keluasan rizki akan dipergunakan sebaik-baiknya. Begitulah sebaliknya ada yang Allah uji dengan kesempitan; ditengah ujian yang melanda apakah ia tetang istiqomah dalam amalnya? Dengan kualitas dan kuantitas terbaik.

Ya. Peranmu adalah ladang surga bagimu. kesentil banget dengan tulisan ini, berasa seperti di tampar-tampar. Kamu selama jadi hamba Allah udah ngapain aja? ibadah udah maksimal? sholat misalnya udah tepat waktu kah? lengkap dengan rawatibnya? sambil teringat lagi, sejak nikah tiap sholat tepat waktu ada aja ujiannya. udah wudhu eh tiba-tiba anak pipis dicelana, iya kalau satu lebih sering barengan antara makhluk dulu atau kholik dulu? tentu jawabannya kholik dulu. tapi kalau pipis gak di pel kan najis apa bisa sholat? nah kan ujian lagi. akhirnya milih nangani anak dulu gantiin pipisnya baru sholat. sampai poin ini saya istighfar. 

Ya Rabbana...sekuat tenaga berlari menujumu sekuat itulah setan lari kencang menghembuskan ujian, agar terlena, agar terlupa bahwa Engkau yang utama lebih dari maklukmu. belum ibadah-ibadah yang lain. sunnah misalnya. mau dhuha masih rempong kah urusan tetek bengek perdapuran dan lain-lainnya? ampuni ya Rabb. jika banyak kelalaian. 


Menghela nafas dulu. evaluasi diri baru pada poin saya sebagai hamba. sekarang bertambah peran menjadi istri. selama mendampingi suami jadi istri udah melakukan apa aja? selama jadi ibu untuk 2 amanah yang Allah titipkan padamu apa yang sudah kamu lakukan?

Terbengong dan termenung. sambil mengevaluasi diri. jangan-jangan selama ini ada aktivitas yang saya lakukan mungkin versi saya ini jadi prioritas tapi hak suami dan anak-anak saya lalaikan? Istighfar lagi.

Pernah saya dibakar api cemburu lantaran suami bisa asyik tilawah, sholat berjamaah tepat waktu lengkap dengan sunnahnya, bisa nambah hafalan. sedang saya pada aktivitas ibadah itu direpotkan dengan tetek bengek urusan anak-anak dan segala kerewelannya. saking cemburunya saya liat suami asyik tilawah berlembar-lembar. saya dekati suami, trus saya bilang, bi.. aku mau baca quran juga. bolehkan gantian jaga anak-anak?

disinilah ujiannya. sejak hari itu, suami lebih perhatian dengan me time nya saya. dan dia memberikan ruang yang cukup untuk saya bisa berlama-lama "berkhalwat denganNya".

Apapun peran kita, lakukanlah yang terbaik diwaktu tersebut karena setiap peran hakikatnya adalah ladang amal yang mendulang pahala dan jalan kita meraih surgaNya.

Ingat!
Ujian setiap diri tidaklah sama. Ada yang Allah uji dengan keluasan waktu, keluasan rizki, kelak akan ditanya untuk apa waktumu? Untuk apa hartamu engkau pergunakan? Ditangan hamba Allah yang sholih keluasan waktu, keluasan rizki akan dipergunakan sebaik-baiknya. Begitulah sebaliknya ada yang Allah uji dengan kesempitan; ditengah ujian yang melanda apakah ia tetang istiqomah dalam amalnya? Dengan kualitas dan kuantitas terbaik.

Rabu, 24 Februari 2016

Aku Ingin Menikmati Jawaban Tuhanku

Sejak beberapa tahun lalu, ide menulis menuangkan semua kegelisahan pikiran ini selalu saja menggoda saya untuk menuliskannya dan membaginya pada semua. Tulisan ini dimaksudkan agar saya bisa memahami dalam-dalam dan tidak merasa asing dengan maknanya.



Terkhusus untuk mereka yang selalu menyemangati saya, mengingatkan saya bahwa beginilah sesungguhnya hakikat dari jalan yang sedang ditempuh bernama “Dakwah”. Juga untuk mereka yang tidak pernah dibatasi dengan jarak, waktu dan kesibukannya. Untuk mereka yang mampu mengantarkan anak-anak “manusia” kepada jalan penuh dengan cahaya, berkah dan hidayah dariNya. Mereka yang berpeluh-peluh keringat, berlelah-lelah mengorbankan pikiran, tenaga, dan waktunya untuk membuat segala persiapan, perencanaan, strategi, konsep, solusi hanya untuk dakwah yang mereka lakukan karenaNya.



Bismillah,



Aku Ingin Menikmati jawaban Tuhanku….


Pernah gak mendapat surat cinta? Surat cinta yang dikirim dari “yang amat spesial” bagaimana ya rasanya? Kemudian setelah mendapat surat cinta itu berapa kali dalam sehari kita membacanya?

Jika surat yang diberikan itu berupa pemberian harapan, memantapkan keyakinan, menghapuskan segala keraguan, menghilangkan kekhawatiran dan memberikan banyak janji kenikmatan….bukankah sudah tentu dari kita ingin sekali mendapatkan pembuktian dan jawabannya?? Dan berharap penuh mendapatkannya?? Atau ada yang tidak ingin mendapatkan surat cinta dari “yang amat spesial”??

Begitulah tentang harapan, kepekaan dan penantian jawaban yang dirasakan Umar Bin Abdul Azis saat dia membaca surat cinta yang dikirimkan oleh TuhanNya. Surat cinta itulah yang kemudian membuatnya diam sejenak dalam setiap ayat-demi ayat yang dia baca. Ketika ditanya alasannya, Umar bin Abdul Azis menjawab, aku ingin menikmati jawaban Tuhanku

Seandainya saja kita bisa memahami dengan betul apa yang membuat sekaliber Umar Bin Abdul Azis sedemikian yakin bahwa surat cintanya pasti mendapatkan jawaban dari TuhanNya. Maka sudah tentu bukan kita pun ingin sekali mendapatkan jawaban, nikmatnya tatkala Allah menjawab semua harapan, permintaan kita… tentang apa saja…. pengharapan untuk dunia dan akhirat kita. (Siap-siap deh buat surat cinta melalui list doa-doa kalian yakinlah suatu saat surat cinta dan doa itu mendapatkan jawabannya dan nikmatilah penantiannya)


Dan seandainya saja hati kita senantiasa dapat merasakan bahwa Allah benar-benar menjawab segala penantian dan harapan kita, dan Allah bahkan sudah lebih dahulu menjawabnya melalui ayat demi ayat dalam surat cintaNya, pastilah hati kita sudah terbang kegirangan dan itulah fitrah!!

Anda tau, apa yang sebenarnya diharapkan oleh Umar bin Abdul Azis dalam setiap doa-doa harapannya??

Harapannya sederhana! Sangat sederhana… tapi sangat dalam maknanya…

Setiap kali membaca Arrohmanirrohim dalam shalatnya, beliau akan selalu teringat dengan rahmat dan nikmat Allah yang melimpah diberikan kepada seluruh umatnya
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl : 18)

Dan pengharapan yang tulus saat membaca ayat ke-6 dari surat AlFatihah “Ihdinaassyirotholmustaqiim” memohon dikaruniai sahabat, saudara, teman yang shalih… mengingat kembali orang-orang beriman, bertaqwa yang hidup bersamanya atau bersama kita, dan berdoa agar Allah selalu meneguhkan mereka, meneguhkan kita di atas jalan tersebut. Karena tiada yang dapat meneguhkan dan membimbing langkap pada jalan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, kecuali Allah. Perasaan itulah yang kerap membuat Umar bin Abdul Azis bertambah dekat padaNya, dan semakin besar harapan untuk mendapatkan rahmat-Nya serta semakin rasa takut padaNya.

Pada ayat berikutnya ia juga meminta, agar dijauhkan dari saudara, sahabat, teman yang jahat…karena Allah sebaik-baik penjagaan dan pemberi makar! Serta meminta agar Allah menetapkan kita sebagai bagian dari orang-orang yang istiqamah di jalanNya…

Adakah di antara kita yang tidak ingin mendapatkan nikmat saat Allah menjawab semua surat cinta dan doa-doa kita???

Menikmati jawaban dari nikmat yang Allah janjikan kepada kita salah satunya dengan terus beramal… dengan terus bergerak, dengan terus berdakwah karena itulah bukti bahwa kita bersyukur saat Allah perlahan-lahan menjawab pengharapan nikmat kita dan beginilah cara kita menikmati nikmat jawaban yang Allah janjikan.

Orang-orang yang beristiqamah di jalan Allah akan mendapatkan buah yaitu keteguhan hati

Sungguh, ada banyak ribuan teladan orang-orang shalih di sekitar kita bahkan Al-Quran sudah sangat jelas memvisualisasikan ribuan teladan dan keteladanan mereka dari masa lalu hingga masa sekarang, termasuk ribuan perilaku buruk yang dapat menjadi pelajaran untuk kita.

Saudaraku, dalam keadaan apapun, bagaimanapun dan kapanpun semoga Al-Quran tidak  pernah lepas dari keseharian kita agar hidup kita selalu bersama dan dalam naungan al-Qur’an.


Wallahu’alam bis Showwab.




Sejak beberapa tahun lalu, ide menulis menuangkan semua kegelisahan pikiran ini selalu saja menggoda saya untuk menuliskannya dan membaginya pada semua. Tulisan ini dimaksudkan agar saya bisa memahami dalam-dalam dan tidak merasa asing dengan maknanya.



Terkhusus untuk mereka yang selalu menyemangati saya, mengingatkan saya bahwa beginilah sesungguhnya hakikat dari jalan yang sedang ditempuh bernama “Dakwah”. Juga untuk mereka yang tidak pernah dibatasi dengan jarak, waktu dan kesibukannya. Untuk mereka yang mampu mengantarkan anak-anak “manusia” kepada jalan penuh dengan cahaya, berkah dan hidayah dariNya. Mereka yang berpeluh-peluh keringat, berlelah-lelah mengorbankan pikiran, tenaga, dan waktunya untuk membuat segala persiapan, perencanaan, strategi, konsep, solusi hanya untuk dakwah yang mereka lakukan karenaNya.



Bismillah,



Aku Ingin Menikmati jawaban Tuhanku….


Pernah gak mendapat surat cinta? Surat cinta yang dikirim dari “yang amat spesial” bagaimana ya rasanya? Kemudian setelah mendapat surat cinta itu berapa kali dalam sehari kita membacanya?

Jika surat yang diberikan itu berupa pemberian harapan, memantapkan keyakinan, menghapuskan segala keraguan, menghilangkan kekhawatiran dan memberikan banyak janji kenikmatan….bukankah sudah tentu dari kita ingin sekali mendapatkan pembuktian dan jawabannya?? Dan berharap penuh mendapatkannya?? Atau ada yang tidak ingin mendapatkan surat cinta dari “yang amat spesial”??

Begitulah tentang harapan, kepekaan dan penantian jawaban yang dirasakan Umar Bin Abdul Azis saat dia membaca surat cinta yang dikirimkan oleh TuhanNya. Surat cinta itulah yang kemudian membuatnya diam sejenak dalam setiap ayat-demi ayat yang dia baca. Ketika ditanya alasannya, Umar bin Abdul Azis menjawab, aku ingin menikmati jawaban Tuhanku

Seandainya saja kita bisa memahami dengan betul apa yang membuat sekaliber Umar Bin Abdul Azis sedemikian yakin bahwa surat cintanya pasti mendapatkan jawaban dari TuhanNya. Maka sudah tentu bukan kita pun ingin sekali mendapatkan jawaban, nikmatnya tatkala Allah menjawab semua harapan, permintaan kita… tentang apa saja…. pengharapan untuk dunia dan akhirat kita. (Siap-siap deh buat surat cinta melalui list doa-doa kalian yakinlah suatu saat surat cinta dan doa itu mendapatkan jawabannya dan nikmatilah penantiannya)


Dan seandainya saja hati kita senantiasa dapat merasakan bahwa Allah benar-benar menjawab segala penantian dan harapan kita, dan Allah bahkan sudah lebih dahulu menjawabnya melalui ayat demi ayat dalam surat cintaNya, pastilah hati kita sudah terbang kegirangan dan itulah fitrah!!

Anda tau, apa yang sebenarnya diharapkan oleh Umar bin Abdul Azis dalam setiap doa-doa harapannya??

Harapannya sederhana! Sangat sederhana… tapi sangat dalam maknanya…

Setiap kali membaca Arrohmanirrohim dalam shalatnya, beliau akan selalu teringat dengan rahmat dan nikmat Allah yang melimpah diberikan kepada seluruh umatnya
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl : 18)

Dan pengharapan yang tulus saat membaca ayat ke-6 dari surat AlFatihah “Ihdinaassyirotholmustaqiim” memohon dikaruniai sahabat, saudara, teman yang shalih… mengingat kembali orang-orang beriman, bertaqwa yang hidup bersamanya atau bersama kita, dan berdoa agar Allah selalu meneguhkan mereka, meneguhkan kita di atas jalan tersebut. Karena tiada yang dapat meneguhkan dan membimbing langkap pada jalan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, kecuali Allah. Perasaan itulah yang kerap membuat Umar bin Abdul Azis bertambah dekat padaNya, dan semakin besar harapan untuk mendapatkan rahmat-Nya serta semakin rasa takut padaNya.

Pada ayat berikutnya ia juga meminta, agar dijauhkan dari saudara, sahabat, teman yang jahat…karena Allah sebaik-baik penjagaan dan pemberi makar! Serta meminta agar Allah menetapkan kita sebagai bagian dari orang-orang yang istiqamah di jalanNya…

Adakah di antara kita yang tidak ingin mendapatkan nikmat saat Allah menjawab semua surat cinta dan doa-doa kita???

Menikmati jawaban dari nikmat yang Allah janjikan kepada kita salah satunya dengan terus beramal… dengan terus bergerak, dengan terus berdakwah karena itulah bukti bahwa kita bersyukur saat Allah perlahan-lahan menjawab pengharapan nikmat kita dan beginilah cara kita menikmati nikmat jawaban yang Allah janjikan.

Orang-orang yang beristiqamah di jalan Allah akan mendapatkan buah yaitu keteguhan hati

Sungguh, ada banyak ribuan teladan orang-orang shalih di sekitar kita bahkan Al-Quran sudah sangat jelas memvisualisasikan ribuan teladan dan keteladanan mereka dari masa lalu hingga masa sekarang, termasuk ribuan perilaku buruk yang dapat menjadi pelajaran untuk kita.

Saudaraku, dalam keadaan apapun, bagaimanapun dan kapanpun semoga Al-Quran tidak  pernah lepas dari keseharian kita agar hidup kita selalu bersama dan dalam naungan al-Qur’an.


Wallahu’alam bis Showwab.




Tawakal Saja Biar Allah Menyegerakannya

Ada serumput bahagia menghempas jiwa, ada kesejukan mengalir tenang membasahi hati dalam raga, ada bias-bias cahaya yang terus memancar terang untuk memapah tiap langkah agar dapat berjalan.

Sejenak merenung, ada banyak permohonan yang hampir tak pernah putus terpanjatkan kepadaNya, namun…hingga sekarang belum juga terwujud.

Ada banyak permintaan yang terucap kepadaNya, namun hingga detik ini belum juga terpenuhi.  Mungkin, saya pernah merasakan lidah yang hampir kelu karena terus bermunajat namun belum juga terijabah, atau kelelahan batin yang begitu meletihkan karena doa yang hampir selalu terucapkan, namun belum juga terjawab.

Sungguh, tiap-tiap bait dalam doa yang terucapkan bagi saya itu adalah energi yang membentuk ketahanan kita dalam menghadapi ujian hidup. Ia adalah senjata, karena dengannya kita mendapat bantuan dari yang Maha Kuat.

Ya…kekuatan iman kita justru akan semakin tampak tatkala kita berupaya sekuat tenaga dan terus menerus memanjatkan doa, namun kita belum juga merasakan perubahan.

Kembali teringat akan sebuah kutipan kata yang begitu membekas dan mengena di hati “Iman seorang mukmin akan tampak di saat ia menghadapi ujian. Di saat ia tetap totalitas dalam berdoa tapi ia belum juga melihat pengaruh apapun dari doanya. Ketika, ia tetap tidak merubah keinginan dan harapannya, meski sebab-sebab berputus asa semakin kuat. Itu semua dilakukan karena ia yakin bahwa hanya Allah saja yang paling tahu apa yang lebih maslahat untuk dirinya.”

Hampir sama kondisinya dengan orang yang menaiki gunung tinggi. Ia dianjurkan untuk tidak terlalu sering melemparkan pandangannya ke atas gunung yang harus ia daki, karena bisa memunculkan ketidakpercayaan diri dan membebani langkahnya untuk terus mendaki. Tapi, ketika ia turun dari tempat yang tinggi, ia juga dianjurkan untuk tidak terlalu sering melihat jauh ke bawah. Karena jauhnya daratan yang ia lihat bisa menimbulkan kelemahan pada jiwa.


Adalah suatu kefitrahan bila kita merasa resah atas tiap bait-bait doa yang belum terjawab. Tawakal saja…bila kita tak pernah berhenti berdoa, dalam tiap kesunyian kita terus mengiba dengan penuh harap dan cemas dalam doa.

Bukankah orang-orang yang memohon dan menginginkan doanya segera terkabul, cepat terwujud adalah bukti dari kelemahan iman?

“Sesungguhnya Allah tidak pernah mengabulkan doa dari hati yang lalai.”

Akhirnya kita masih memiliki sumber kegembiraan sejati yaitu doa yang membuat keimanan kita semakin hari semakin kuat.

Maka sekarang tawakal saja…biar Allah yang menyegerakannya, menyegerakan kita dalam kebaikan yang menghantarkan kita menuju keridhaanNya.

Wallahu’alam Bish Showwab..
Ada serumput bahagia menghempas jiwa, ada kesejukan mengalir tenang membasahi hati dalam raga, ada bias-bias cahaya yang terus memancar terang untuk memapah tiap langkah agar dapat berjalan.

Sejenak merenung, ada banyak permohonan yang hampir tak pernah putus terpanjatkan kepadaNya, namun…hingga sekarang belum juga terwujud.

Ada banyak permintaan yang terucap kepadaNya, namun hingga detik ini belum juga terpenuhi.  Mungkin, saya pernah merasakan lidah yang hampir kelu karena terus bermunajat namun belum juga terijabah, atau kelelahan batin yang begitu meletihkan karena doa yang hampir selalu terucapkan, namun belum juga terjawab.

Sungguh, tiap-tiap bait dalam doa yang terucapkan bagi saya itu adalah energi yang membentuk ketahanan kita dalam menghadapi ujian hidup. Ia adalah senjata, karena dengannya kita mendapat bantuan dari yang Maha Kuat.

Ya…kekuatan iman kita justru akan semakin tampak tatkala kita berupaya sekuat tenaga dan terus menerus memanjatkan doa, namun kita belum juga merasakan perubahan.

Kembali teringat akan sebuah kutipan kata yang begitu membekas dan mengena di hati “Iman seorang mukmin akan tampak di saat ia menghadapi ujian. Di saat ia tetap totalitas dalam berdoa tapi ia belum juga melihat pengaruh apapun dari doanya. Ketika, ia tetap tidak merubah keinginan dan harapannya, meski sebab-sebab berputus asa semakin kuat. Itu semua dilakukan karena ia yakin bahwa hanya Allah saja yang paling tahu apa yang lebih maslahat untuk dirinya.”

Hampir sama kondisinya dengan orang yang menaiki gunung tinggi. Ia dianjurkan untuk tidak terlalu sering melemparkan pandangannya ke atas gunung yang harus ia daki, karena bisa memunculkan ketidakpercayaan diri dan membebani langkahnya untuk terus mendaki. Tapi, ketika ia turun dari tempat yang tinggi, ia juga dianjurkan untuk tidak terlalu sering melihat jauh ke bawah. Karena jauhnya daratan yang ia lihat bisa menimbulkan kelemahan pada jiwa.


Adalah suatu kefitrahan bila kita merasa resah atas tiap bait-bait doa yang belum terjawab. Tawakal saja…bila kita tak pernah berhenti berdoa, dalam tiap kesunyian kita terus mengiba dengan penuh harap dan cemas dalam doa.

Bukankah orang-orang yang memohon dan menginginkan doanya segera terkabul, cepat terwujud adalah bukti dari kelemahan iman?

“Sesungguhnya Allah tidak pernah mengabulkan doa dari hati yang lalai.”

Akhirnya kita masih memiliki sumber kegembiraan sejati yaitu doa yang membuat keimanan kita semakin hari semakin kuat.

Maka sekarang tawakal saja…biar Allah yang menyegerakannya, menyegerakan kita dalam kebaikan yang menghantarkan kita menuju keridhaanNya.

Wallahu’alam Bish Showwab..

Selasa, 23 Februari 2016

Cinta, Rindu dan Cemburu



Cinta itu...
Ujian hidup
bagaimana kamu bisa bersabar dalam rindu
dan bersyukur oleh cemburu



Siang itu di ruang makan saya acuhkan dirinya saya tinggalkan ruang makan dengan kondisi sangat tidak berselera. Saya acuhkan dia yang masih sibuk menerima panggilan telepon dari teman kantor. Sabtu pekan ini hari libur jadwal dia off (libur kerja) bukankah seharusnya adalah waktu dia dan keluarganya? Tidak bisakah teman kantornya itu memahami tidak hanya kerjaan yang menjadi “urusannya” ada keluarga; anak dan istrinya?

Perasaan saya sangat cemburu saat itu. salahkan saya yang cemburu pada handphone nya? pada kantor nya? pada rekan kerja nya?

Benar saja.
Cinta itu ujian hidup
Bagaimana kita mampu bersabar dalam rindu
Dan bersyukur oleh cemburu

Cinta inilah yang membuat saya rindu pada waktu-waktu suami bercengkrama dengan saya pun dengan anak-anak, berbincang hangat, berdiskusi, bercanda dan bermanja-manja.

Cinta ini jugalah yang membuat saya menerbangkan rindu hanya berkirim pesan ucap say kangen, cinta inilah yang membuat saya memahami waktu-waktu kesibukan suami dan menahan diri sejenak bahwa saya rindu waktu bersama suami saat dia disibukkan dengan amanah dan pekerjaan kantornya. Ya, rindu perasaan dari cinta kami yang terpupuk tidak bisa digantikan dengan apapun dan hal lainnya kecuali ingin cepat-cepat bertemu, bercerita, berbincang, bercanda daaaaaan bermanja-manja walaupun lebih sering kemanjaan itu juga saya rindukan kemanjaan suami pada istrinya. 

kali ini bagaimana membuat suami mengerti bahwa saya sedang rindu dan cemburu?

Saya diamkan beberapa saat. tidak bertanya apapun sambil pelan-pelan saya menata hati saya memilih menyendiri di kamar. Lepas suami menerima telepon penting dari kantor dia mendekati saya mencoba membuka komunikasi lagi dengan istrinya.

“Kenapa cinta? Marah ya abi terima telepon dari kantor?,” tanyanya lembut

“Iya. Aku cemburu!!,” jawabku tanpa banyak basa-basi

“Maaf ya sudah buat cemburu. Boleh abi peluk?,” ungkapnya merajuk

Dia paling tau betul kalau sudah dipeluk mungkin amarahku bisa mereda tapi kali ini tidak. Entah kenapa saya sedemikian cemburu. Saya katakan pada suami saya butuh waktu dan tidak ingin dipeluk.

“Benar gak mau abi peluk?,” lagi-lagi merajuk
“Iya.”
“Ya udah abi kedepan ya.”
“Silakan.”

Rindu akan waktu saya bercengkrama, berdua, bermesra, bercanda, bermanja dengan suami karena kecemburuan saya seketika berubah dari hangat menjadi dingin. Seisi rumah seperti tidak nyaman berada berdekatan dan inilah yang membuat kita berjarak. Hal ini juga yang disadari oleh suami bahwa kecemburuan istri telah membuatnya berjarak dengan cepat iya kembali lagi ke kamar dan membujuk saya.

“Umi, cinta.. maaf ya. Abi salah sudah buat umi cemburu. Boleh abi tau kenapa umi cemburu?,” tanyanya

Sini kita duduk berdekatan. coba sampaikan kenapa umi cemburu? Sambil ekspresinya buru-buru pengen peluk sang istri tapi tak bisa karena hati saya masih terasa dingin.

Hmmm....sepertinya saya memang perlu komunikasikan perasaan cemburu ini pada suami?,"Ungkap saya membatin


"Aku paham dan berusaha setiap waktu memahami kondisi abi baik sebagai suami dan karyawan. Pun terhadap waktu jam kerja abi dengan tidak banyak bertanya atau merengek kapan abi pulang walaupun aku juga rindu pertemuan dengan suami. Maka, ketika abi sampaikan padaku bahwa hari ini adalah waktu abi libur kerja aku ingin abi benar-benar libur dari segala persoalan di kantor apapun itu. 1 hari saja me time dengan suami juga dengan anak-anak. Bisakah? Kalaupun ada hal-hal darurat terkait kantor bolehkah komunikasi terlebih dahulu dengan istri? Selama 3 pekan tiap sabtu abi selalu masuk. Tentu berbeda jika tadi pagi abi sampaikan abi masuk kerja, tidak akan kutunggu waktu kita bermanja bersama,” ungkap saya menjelaskan padanya


“Oh begitu. tapi, ini darurat mi. abi harus ke kantor karena kunci ruangan lupa dan terbawa sama abi. Jadi abi harus ke kantor memberikan kunci ke rekan kerja.” Jawabnya menjelaskan.


Sampai penjelasannya itu saya tidak berkata lagi. memilih diam. Saya persilakan suami mau melakukan aktivitas apa. Tidak lama setelah kami berkomunikasi telepon suami berdering kembali dari rekan kerjanya mengkonfirmasi bahwa ada kunci cadangan jadi suami tidak perlu ke kantor untuk memberikan kunci.

Dalam hati saya mengucap syukur.

Setelahnya suami benar-benar minta maaf karena waktu me time kami “ada gangguan” saya dibujuk, dirayu dan segala macam usahanya demi untuk melihat sang istri tersenyum sumringah.

Berhasilkah? 
tentu berhasil!

saya pun tidak ingin berlama-lama dalam kecemburuan terlebih kehilangan waktu bersama suami.hehe


Jika cemburu, saya sampaikan pada suami; saya cemburu pada hal ini dan hal itu, begitupun dengannya dia akan cemburu pada saya untuk hal ini dan itu. maka ini yang kemudian menjadi "pakem" kami  sama-sama mengkondisikan diri bahwa saya menghindari ini dan itu karena pasangan saya cemburu pada hal ini dan itu. saya berusaha menjauhi pada hal-hal apa aja yang suami saya tidak suka dan menyebabkan ia cemburu pun sebaliknya :D


Apakah suami menafikkan perasaan cemburunya sang istri? 
"Masa kaya gitu aja cemburu ini kan cuma urusan sepele."
Alhamdulillah tidak demikian.


Bagi saya bukan apa yang menjadikan suami dan istri cemburu tapi pada komunikasi yang baik saat keduanya sedang dirundung cemburu dan ini yang sulit (menurut saya) sebab kita kadang bisa berpikir tidak logis dengan api yang terus membakar kondisi hati karena kecemburuan menjadi-jadi. Apinya memang tidak terlihat tapi panasnya sangat jelas terasa membakar bahkan bisa jadi salah-salah pihak ketiga yang jadi sasaran kecemburuan suami/istri entah barangkah dan parahnya jika pihak ketiga itu adalah orang! Duh kasian! karena cemburunya kita pada suami/istri yang tidak bisa terkontrol membuat kita kurang kendali, menduga-duga, berprasangka, menuduh dan hal-hal lainnya. 

"Ya Rabbi jaga hati kami tetap mengingatMu dan bersamaMu dalam segala cuaca hati."



Sulitkah menyampaikan pada pasangan. Maaf saya cemburu pada hal ini dan itu yang kamu lakukan? selanjutnya komunikasikan dengan baik. 



Ketika Cemburu Menyapa Hati


Salahkah aku yang cemburu?


saya teringat dari kisah Aisyah istri yang paling dicintai Rasulullah setelah khodijah. Siapa bilang istri Rasulullah tidak pernah cemburu? Lagi-lagi ini bukan alibi saya padanya bahwa saya layak cemburu dan kamu harus tau cemburunya saya. hohoo... tentu tidak demikian ^_^


Bagaimana kisahnya?

Suatu malam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam secara diam diam keluar dari rumah Aisyah. Maka sikap Rasulullah ini menjadikan Aisyah sedemikian merasa cemburu. Sekembalinya beliau dari luar rumah, Rasulullah memahami sikap Aisyah yang sedang hanyut dalam rasa cemburu. Segera beliau bertanya kepada Aisyah: apakah engkau sedang ditimpa rasa cemburu?
Mendapat pertanyaan seperti ini, Aisyah menjawab:
Mana mungkin wanita seperti aku tidak terus ditimpa rasa cemburu karena memiliki suami seperti engkau (suami idaman setiap wanita)? Riwayat Muslim 
Saking cemburunya Aisyah, Rasulullah hanya tersenyum seraya berkata “Apakah engkau masih meragukanku wahai Ummu Abdillah?” sampai-sampai sang ayah Abu Bakar r.a mendengar perkataan Aisyah dan kesal, lalu dia mendatangi Aisyah dan hendak menamparnya.
Cinta itu membutuhkan jiwa besar dan lapang dada karena ternyata istriku/suamiku sering dirundung cemburu. Berumahtangga itu…belajarnya setiap waktu, setiap saat. Saat suka dukanya, sumringahnya, ramai dan sepi nya.
Maka, cinta itu telah mengajarkanku belajar mengelola hati agar tak cepat emosi tatkala kecemburuanku menjadi-jadi. Bagaimana saya harus berhadapan dengan “Kecemburuan dan Kerinduan”

Karena cinta yang berlebihan itulah yang membuat aku merindu hingga dibuat cemburu. Ini baru pada makhluk bagaimana rasanya jika Allah cemburu pada kita? sebab kita terlampau sibuk memikirkan makluk dari kholiknya.

Karena kecemburuan dan kerinduan ini yang merekatkan cinta, menambah sakinah dan hari-hari kita terasa lebih berwarna untuk kembali bermanja-manja dengan suami tercinta.


Terima kasih cinta,
Yang memahamiku….
Juga kerinduanku…
Lengkap dengan kecemburuanku….

Dan aku juga begitu…
Padamu….
Belahan jiwaku….

Imam yang Allah titipkan untuk meluruskan segala kebengkokanku…



Bogor, 24 Februari 2016
Ditengah tumpukan kerjaan tanpa deadline ^_^


Cinta itu...
Ujian hidup
bagaimana kamu bisa bersabar dalam rindu
dan bersyukur oleh cemburu



Siang itu di ruang makan saya acuhkan dirinya saya tinggalkan ruang makan dengan kondisi sangat tidak berselera. Saya acuhkan dia yang masih sibuk menerima panggilan telepon dari teman kantor. Sabtu pekan ini hari libur jadwal dia off (libur kerja) bukankah seharusnya adalah waktu dia dan keluarganya? Tidak bisakah teman kantornya itu memahami tidak hanya kerjaan yang menjadi “urusannya” ada keluarga; anak dan istrinya?

Perasaan saya sangat cemburu saat itu. salahkan saya yang cemburu pada handphone nya? pada kantor nya? pada rekan kerja nya?

Benar saja.
Cinta itu ujian hidup
Bagaimana kita mampu bersabar dalam rindu
Dan bersyukur oleh cemburu

Cinta inilah yang membuat saya rindu pada waktu-waktu suami bercengkrama dengan saya pun dengan anak-anak, berbincang hangat, berdiskusi, bercanda dan bermanja-manja.

Cinta ini jugalah yang membuat saya menerbangkan rindu hanya berkirim pesan ucap say kangen, cinta inilah yang membuat saya memahami waktu-waktu kesibukan suami dan menahan diri sejenak bahwa saya rindu waktu bersama suami saat dia disibukkan dengan amanah dan pekerjaan kantornya. Ya, rindu perasaan dari cinta kami yang terpupuk tidak bisa digantikan dengan apapun dan hal lainnya kecuali ingin cepat-cepat bertemu, bercerita, berbincang, bercanda daaaaaan bermanja-manja walaupun lebih sering kemanjaan itu juga saya rindukan kemanjaan suami pada istrinya. 

kali ini bagaimana membuat suami mengerti bahwa saya sedang rindu dan cemburu?

Saya diamkan beberapa saat. tidak bertanya apapun sambil pelan-pelan saya menata hati saya memilih menyendiri di kamar. Lepas suami menerima telepon penting dari kantor dia mendekati saya mencoba membuka komunikasi lagi dengan istrinya.

“Kenapa cinta? Marah ya abi terima telepon dari kantor?,” tanyanya lembut

“Iya. Aku cemburu!!,” jawabku tanpa banyak basa-basi

“Maaf ya sudah buat cemburu. Boleh abi peluk?,” ungkapnya merajuk

Dia paling tau betul kalau sudah dipeluk mungkin amarahku bisa mereda tapi kali ini tidak. Entah kenapa saya sedemikian cemburu. Saya katakan pada suami saya butuh waktu dan tidak ingin dipeluk.

“Benar gak mau abi peluk?,” lagi-lagi merajuk
“Iya.”
“Ya udah abi kedepan ya.”
“Silakan.”

Rindu akan waktu saya bercengkrama, berdua, bermesra, bercanda, bermanja dengan suami karena kecemburuan saya seketika berubah dari hangat menjadi dingin. Seisi rumah seperti tidak nyaman berada berdekatan dan inilah yang membuat kita berjarak. Hal ini juga yang disadari oleh suami bahwa kecemburuan istri telah membuatnya berjarak dengan cepat iya kembali lagi ke kamar dan membujuk saya.

“Umi, cinta.. maaf ya. Abi salah sudah buat umi cemburu. Boleh abi tau kenapa umi cemburu?,” tanyanya

Sini kita duduk berdekatan. coba sampaikan kenapa umi cemburu? Sambil ekspresinya buru-buru pengen peluk sang istri tapi tak bisa karena hati saya masih terasa dingin.

Hmmm....sepertinya saya memang perlu komunikasikan perasaan cemburu ini pada suami?,"Ungkap saya membatin


"Aku paham dan berusaha setiap waktu memahami kondisi abi baik sebagai suami dan karyawan. Pun terhadap waktu jam kerja abi dengan tidak banyak bertanya atau merengek kapan abi pulang walaupun aku juga rindu pertemuan dengan suami. Maka, ketika abi sampaikan padaku bahwa hari ini adalah waktu abi libur kerja aku ingin abi benar-benar libur dari segala persoalan di kantor apapun itu. 1 hari saja me time dengan suami juga dengan anak-anak. Bisakah? Kalaupun ada hal-hal darurat terkait kantor bolehkah komunikasi terlebih dahulu dengan istri? Selama 3 pekan tiap sabtu abi selalu masuk. Tentu berbeda jika tadi pagi abi sampaikan abi masuk kerja, tidak akan kutunggu waktu kita bermanja bersama,” ungkap saya menjelaskan padanya


“Oh begitu. tapi, ini darurat mi. abi harus ke kantor karena kunci ruangan lupa dan terbawa sama abi. Jadi abi harus ke kantor memberikan kunci ke rekan kerja.” Jawabnya menjelaskan.


Sampai penjelasannya itu saya tidak berkata lagi. memilih diam. Saya persilakan suami mau melakukan aktivitas apa. Tidak lama setelah kami berkomunikasi telepon suami berdering kembali dari rekan kerjanya mengkonfirmasi bahwa ada kunci cadangan jadi suami tidak perlu ke kantor untuk memberikan kunci.

Dalam hati saya mengucap syukur.

Setelahnya suami benar-benar minta maaf karena waktu me time kami “ada gangguan” saya dibujuk, dirayu dan segala macam usahanya demi untuk melihat sang istri tersenyum sumringah.

Berhasilkah? 
tentu berhasil!

saya pun tidak ingin berlama-lama dalam kecemburuan terlebih kehilangan waktu bersama suami.hehe


Jika cemburu, saya sampaikan pada suami; saya cemburu pada hal ini dan hal itu, begitupun dengannya dia akan cemburu pada saya untuk hal ini dan itu. maka ini yang kemudian menjadi "pakem" kami  sama-sama mengkondisikan diri bahwa saya menghindari ini dan itu karena pasangan saya cemburu pada hal ini dan itu. saya berusaha menjauhi pada hal-hal apa aja yang suami saya tidak suka dan menyebabkan ia cemburu pun sebaliknya :D


Apakah suami menafikkan perasaan cemburunya sang istri? 
"Masa kaya gitu aja cemburu ini kan cuma urusan sepele."
Alhamdulillah tidak demikian.


Bagi saya bukan apa yang menjadikan suami dan istri cemburu tapi pada komunikasi yang baik saat keduanya sedang dirundung cemburu dan ini yang sulit (menurut saya) sebab kita kadang bisa berpikir tidak logis dengan api yang terus membakar kondisi hati karena kecemburuan menjadi-jadi. Apinya memang tidak terlihat tapi panasnya sangat jelas terasa membakar bahkan bisa jadi salah-salah pihak ketiga yang jadi sasaran kecemburuan suami/istri entah barangkah dan parahnya jika pihak ketiga itu adalah orang! Duh kasian! karena cemburunya kita pada suami/istri yang tidak bisa terkontrol membuat kita kurang kendali, menduga-duga, berprasangka, menuduh dan hal-hal lainnya. 

"Ya Rabbi jaga hati kami tetap mengingatMu dan bersamaMu dalam segala cuaca hati."



Sulitkah menyampaikan pada pasangan. Maaf saya cemburu pada hal ini dan itu yang kamu lakukan? selanjutnya komunikasikan dengan baik. 



Ketika Cemburu Menyapa Hati


Salahkah aku yang cemburu?


saya teringat dari kisah Aisyah istri yang paling dicintai Rasulullah setelah khodijah. Siapa bilang istri Rasulullah tidak pernah cemburu? Lagi-lagi ini bukan alibi saya padanya bahwa saya layak cemburu dan kamu harus tau cemburunya saya. hohoo... tentu tidak demikian ^_^


Bagaimana kisahnya?

Suatu malam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam secara diam diam keluar dari rumah Aisyah. Maka sikap Rasulullah ini menjadikan Aisyah sedemikian merasa cemburu. Sekembalinya beliau dari luar rumah, Rasulullah memahami sikap Aisyah yang sedang hanyut dalam rasa cemburu. Segera beliau bertanya kepada Aisyah: apakah engkau sedang ditimpa rasa cemburu?
Mendapat pertanyaan seperti ini, Aisyah menjawab:
Mana mungkin wanita seperti aku tidak terus ditimpa rasa cemburu karena memiliki suami seperti engkau (suami idaman setiap wanita)? Riwayat Muslim 
Saking cemburunya Aisyah, Rasulullah hanya tersenyum seraya berkata “Apakah engkau masih meragukanku wahai Ummu Abdillah?” sampai-sampai sang ayah Abu Bakar r.a mendengar perkataan Aisyah dan kesal, lalu dia mendatangi Aisyah dan hendak menamparnya.
Cinta itu membutuhkan jiwa besar dan lapang dada karena ternyata istriku/suamiku sering dirundung cemburu. Berumahtangga itu…belajarnya setiap waktu, setiap saat. Saat suka dukanya, sumringahnya, ramai dan sepi nya.
Maka, cinta itu telah mengajarkanku belajar mengelola hati agar tak cepat emosi tatkala kecemburuanku menjadi-jadi. Bagaimana saya harus berhadapan dengan “Kecemburuan dan Kerinduan”

Karena cinta yang berlebihan itulah yang membuat aku merindu hingga dibuat cemburu. Ini baru pada makhluk bagaimana rasanya jika Allah cemburu pada kita? sebab kita terlampau sibuk memikirkan makluk dari kholiknya.

Karena kecemburuan dan kerinduan ini yang merekatkan cinta, menambah sakinah dan hari-hari kita terasa lebih berwarna untuk kembali bermanja-manja dengan suami tercinta.


Terima kasih cinta,
Yang memahamiku….
Juga kerinduanku…
Lengkap dengan kecemburuanku….

Dan aku juga begitu…
Padamu….
Belahan jiwaku….

Imam yang Allah titipkan untuk meluruskan segala kebengkokanku…



Bogor, 24 Februari 2016
Ditengah tumpukan kerjaan tanpa deadline ^_^

Followers

Republika Online

dakwatuna.com

 
Catatan Bunda Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template